Seseorang yang disebut-sebut sebagai orang paling berpengaruh di Hollywood, suatu saat pernah mengungkapkan pengalamannya. Ia bercerita panjang lebar tentang masa kecil yang ia habiskan di kawasan padat di Minneapollis.
Ia bersekolah di sebuah sekolah negeri yang sebagian besar siswanya mengenakan baju lungsuran dari kakak tertua atau didapat dari sumbangan orang-orang kaya. Ayahnya adalah pekerja miskin yang galak dan senang berteriak sebagai salah satu cara baginya untuk melepaskan beban hidup.
Ia tak mampu membeli benda-benda yang ia butuhkan. Ayahnya akan menyuruhnya untuk bekerja dan mengumpulkan uang jika ingin membeli sesuatu seperti sepatu atau sepeda. Ia hidup dalam kondisi yang sulit dan memprihatinkan.
Sebelum berusia 10 tahun, si pejabat Hollywood cilik sudah bekerja membersihkan halaman rumah orang-orang pada musim dingin. Ia bekerja membersihkan salju dari pekarangan rumah-rumah orang kaya. Pada saat usianya 11 tahun, ia sudah memiliki anak buah dari pekerjaannya ini.
Saat berusia 16 tahun, ia membantu usaha ayahnya di bidang bisnis besi bekas. Ia tidak suka pekerjaannya. Ayahnya memperlakukannya sama dengan pekerja lainnya. Setiap hari ia berkubang dengan besi dan lingkungan kotor. Ia menjadi enggan bekerja dan ingin pindah dari Minneapollis.
Ia kemudian kuliah di jurusan bisnis dan mengontrak sebuah kamar sempit dan lusuh di kawasan Brooklyn untuk menghemat biaya. Saat memulai kuliah, ia membuka jasa laundry untuk tambahan biaya kuliah serta biaya hidupnya.
Ia bekerja keras setiap hari, berusaha mencari tambahan biaya hidup dan belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat lulus dengan nilai baik. Hidupnya jauh dari bersenang-senang seperti anak muda kebanyakan.
Setelah lulus kuliah, ia diterima bekerja di Hollywood. Karena terbiasa bekerja keras dan penuh disiplin sepanjang masa mudanya, sangat mudah baginya untuk beradaptasi dalam dunia kerja. Ia mendapatkan promosi dan gaji yang tinggi dalam pekerjaannya.
Kini ia tinggal di kawasan Beverly Hills, dengan sebuah rumah mewah yang luasnya mirip hanggar pesawat terbang. Garasinya menyimpan beberapa Ferrari dan ia memiliki gerbang terindah di depan jalan masuk menuju rumahnya.
Jika Anda melihat daftar sejumlah orang sukses di berbagai bidang, mungkin Anda akan temukan sebuah fakta, bahwa kebanyakan dari mereka memiliki jalan hidup yang sulit di masa mudanya. Kenyataannya, menjalani hidup yang prihatin dapat memicu seseorang untuk giat bekerja dan berusaha.
"Saat anak saya meminta sebuah barang mahal, saya tidak mungkin bilang, Tidak nak, ayah tak memiliki uang “. Namun saya akan mengatakan, “Ayah bisa memberikan itu namun tidak akan ayah berikan karena itu tidak sesuai dengan nilai kita ”.
Malcolm Gladwell