Pengembangan manfaat produk dapat dilakukan dengan 3 jurus cerdas. Pertama, memperbaiki nilai. Contohnya menata ruang tunggu pelanggan menjadi nyaman dan modern. Ini berarti memberi layanan yang jauh melebihi pesaing-pesaing produk kita.
Jurus kedua yakni meluaskan nilai. Sebagai contoh bank BPR. Sementara citra BPR masih seperti era bank pasar, sebuah jejaring BPR membangun ATM di beberapa lokasi stratejik. Sehingga lebih mudah dijangkau dan memberi manfaat tambahan bagi nasabahnya.
Selanjutnya, jurus ketiga, mengembangkan nilai. Misalnya kartu kredit yang memberikan kemudahan pembelian barang dengan sistem angsuran; fasilitas antar jemput yang diberikan hotel kepada tamu-tamunya. Ini merupakan contoh jurus mengembangkan nilai dengan menambah fasilitas yang sebelumnya tidak ada.
Selain jurus pengembangan manfaat produk, Anda juga perlu menaruh perhatian pada upaya membangun merek. Salah satunya melalui atribut merek. Konsumen dipengaruhi oleh sejumlah pesan yang tersampaikan melalui atribut merek yang nyata dan yang tidak nyata. Atribut nyata adalah karakteristik yang dapat kita tangkap lewat sentuhanm seperti desain produk, performa, bahan baku, ukuran, bentuk, harga.
Sedangkan atribut yang tidak nyata yaitu nilai yang diterima, image, ingatan yang berhubungan dengan merek, bahkan persepsi dan kesan dari orang-orang yang menggunakan merek tersebut. Atribut tidak nyata ini, lebih penting dalam upaya membangun merek. Alasannya karena atribut ini sulit ditiru pesaing, dan lebih melibatkan emosi konsumen.
Sebuah perusahaan boleh saja punya merek dan logo. Tetapi makna merek sesungguhnya yang memengaruhi perilaku, ada dalam benak dan hati konsumen dan stakeholder. Jika tak seorang pun tahu tentang suatu merek, merek itu tidak punya nilai karena tidak memengaruhi keputusan membeli.