Prinsipnya menyajikan sesuatu yang berbeda, lain dari yang lain. Stopping power merupakan daya yang seharusnya dimiliki oleh sebuah iklan agar mampu menjerat pandangan audiensnya.
Stopping power dibutuhkan untuk semua media, baik media cetak, elektronik dan online. Untuk itu, manfaatkan aspek kreatif habis-habisan. Konsep harus tajam dan ide harus cemerlang. Dan kreativitas tidak bergantung kepada besar kecilnya iklan, juga tidak bergantung da besar kecilnya anggaran. Iklan kecil pun bisa dibuat kreatif.
Kalimat atau istilah yang keluar dari kebiasaan, akan lebih menarik ketimbang yang baku. Penggunaan visual seperti gambar dan warna sangat berpengaruh. Jadi dalam hal imoresi, kita perlu berpikir dengan pola out of the box.
Yang tidak kalah penting adalah frekuensi. Iklan berproses pada benak manusia, oleh karenanya audiens perlu diingatkan berulang-ulang. Pengulangan pesan sangat memengaruhi efektivitas iklan dalam mengubah perilaku audiens. Jadi, jangan habiskan dana hanya untuk satu kali pemasangan kemudian berhenti.
Yang efisien belum tentu efektif. Sebaliknya yang efektif juga belum tentu efisien. Seharusnya yang terjadi adalah keseimbangan antara efisiensi dan efektivitas. Semua strategi harus memperhatikan keseimbangan ini.
“Berhati-hatilah, pengalaman buruk adalah promosi buruk bagi produk yang bersangkutan. Dan citra buruk sangat sulit untuk diubah jadi baik.”
Adhy Trisnanto