Selain demam, para orang tua juga perlu mengetahui tentang diare dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada anak.
Diare terjadi jika lapisan dalam usus terluka hingga tak mampu mencerna atau menyerap makanan dengan baik. Penyebab pada anak adalah infeksi virus, sehingga tak mebutuhkan obat khusus dan antibiotik.
Anak sering mengalami demam atau muntah sebelum atau bersamaan dengan diare.
Hal yang harus dijaga adalah jangan sampai anak mengalami hidrasi. Kenali kondisi anak, apakah ia masih dalam kondisi cukup cairan atau sudah terkena hidrasi. Hal tersebut lebih penting dari pada memberikan obat penghenti diare, apalagi antibiotik.
Nafsu makan dan minumnya akan menurun tapi tak perlu khawatir selama anak masih mau makan.
Jika anak masih mengkonsumsi ASI, terus pertahankan. Hindari memberikan minuman yang banyak mengandung pemanis karena bisa memperparah diare.
Pada dasarnya Infeksi Saluran Kemih (ISK) terjadi akibat bakteri (paling sering Escherichia Coli) yang masuk melalui kulit sekitar anus dan genitalia atau aliran darah. ISK terbagi atas saluran kemih atas (ginjal dan ureter) serta saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra).
ISK bisa disertai demam, biasanya melibatkan ureter dan ginjal.
Pada bayi dan anak-anak usia 2-24 bulan, demam tanpa penyebab yang jelas bisa merupakan indikasi ISK. Sementara ISK tanpa demam biasanya melibatkan kandung kemih. Demam berlangsung umumnya selama 1-2 hari.
Kebersihan sang anak tetap harus dijaga guna mencegah terjadinya ISK berulang. Biasanya ISK berulang terjadi pada anak dengan kelainan saluran kemih.
Perhatikan cara membersihkan daerah genitalia setelah kencing. Ajari anak agar paham.