Ada berbagai jenis demam yang perlu diketahui oleh orang tua.
Demam dengan batuk pilek menunjukkan adanya infeksi saluran napas atas, sementara demam dengan diare dan muntah menunjukkan ada infeksi saluran cerna. Infeksi di susunan saraf pusat ditandai dengan demam yang disertai kejang dan penurunan kesadaran.
Masih ada lagi penyakit yang ditandai dengan demam dan ruam. Misalnya cacar air, Kawasaki, dan hand-foot and mouth disease. Biasanya ketika ruam kemerahan muncul, demam akan mereda.
Sering orang tua menyebutnya campak atau tampak, padahal sebenarnya adalah roseola. Campak akan disertai batuk, pilek dan mata merah, sementara roseola tidak.
Campak sendiri merupakan infeksi virus yang dapat sembuh sendiri seiring waktu.
Anak yang berada dalam kondisi demam disertai ruam tetap boleh dimandikan.
Merendam tubuh anak dalam air hangat sama saja dengan melakukan kompres pada seluruh tubuh untuk meredakan demam. Selain itu, anak bisa merasa lebih segar setelah dimandikan.
Para orang tua perlu waspada pada demam berdarah dengue.
Penanganan secara umum DD dan DBD adalah selalu menjaga anak selalu cukup cairan dalam tubuh. Perlu diperhatikan juga yang membedakan DD dengan DBD bukanlah penurunan nilai trombosit namun peningkatan nilai hematocrit.
Demam tifoid atau sering disebut penyakit tipus, muncul disebabkan bakteri salmonella typhi. Lingkungan yang kurang bersih merupakan pemicu timbulnya penyakit ini.
Agak sulit membedakan demam tifoid dengan demam lainnya karena tak ada ciri khas. Umumnya demam berlangsung lebih dari tujuh hari dengan gejala mirip flu, mual-muntah, batuk kering dan nyeri otot.
“Nilai trombosit dapat turun di bawah ambang normal pada semua penyakit infeksi virus, termasuk infeksi bakteri. Maka demam disertai penurunan nilai trombosit, tetapi gejala-gejala lainnya tidak mencurigai infeksi virus Dengue, tentunya bukanlah DD/DBD”
dr. Arifianto, SpA & dr. Nurul I Hariadi, FAAP