Bagi banyak orang, ketika status sudah berubah menjadi ibu, maka hobi travelling otomatis akan terhenti.
Namun, sebenarnya anggapan seperti itu adalah salah. Setidaknya ada lima alasan mengapa pasangan ayah dan ibu yang masih baru punya bayi butuh untuk jalan-jalan.
Pertama, sebagian perempuan mengalami stres hingga baby blues ketika melahirkan, oleh karena itu, jalan-jalan bagi ibu merupakan bentuk keseimbangan hidup (life balance).
Kedua, jalan-jalan bisa menjadi apresiasi diri dan penambah motivasi bagi ibu yang telah berhasil mengandung selama 9 bulan, melahirkan anak hingga menyusui ASI dengan segala kesusahpayahannya.
Ketiga, travelling merupakan cara menciptakan pengalaman istimewa bayi bersama orang tua. Bayi memang tidak dapat mengingat tempat-tempat yang dikunjungi, tapi si kecil tersebut tetap memiliki pengalaman baru atas perjalanannya.
Keempat, jalan-jalan merupakan kesempatan yang baik agar ayah memahami kerepotan mengurus anak. Hal ini akan teruji ketika pasangan ayah dan ibu mau meluangkan waktu untuk berlibur bersama.
Terakhir, jalan jalan bersama sebagai solusi mengharmoniskan hubungan suami dan istri. Terutama bagi sang suami, 6 bulan pertama kelahiran anak dapat menjadi masa yang paling membuat stres suami.
Dengan jalan-jalan, tentu suami bisa lebih santai menghadapi perbedaan pendapat serta bisa mencari win win solution atas segala permasalahan yang datang.
Dari 5 alasan di atas, Anda bisa semakin yakin bahwa agenda liburan bersama diperlukan. Hal ini tidak lepas dari data yang menyebutkan, 76 % orangtua percaya bahwa memiliki agenda liburan bersama anak sepadan dengan waktu dan uang yang dikeluarkan.