Buku

Aku Takut KehilanganMu

Trilogi GuMaman Kang Maman
By Maman Suherman
<
>
4 dari 7

Khalid bin Walid adalah seorang panglima perang di masa pemerintahan Khalifah Saidina Umar bin Khattab. Ia terkenal dengan kemampuannya yang sangat luar biasa, ia ahli strategi perang, memiliki kharisma di depan prajuritnya, dan tidak sombong di tengah popularitasnya.

Beberapa kali Jendral Khalid bin Walid berhasil memenangi pertempuran, sampai namanya harum di mana-mana, dan semua orang sangat mengelu-ngelukannya. Namun di tengah peperangan, tiba-tiba ia mendapatkan surat dari seorang utusan Amirulmukminin, Saidina Umar bin Khattab, yang inti suratnya tertulis: “Dengan ini saya nyatakan Jendral Khalid bin Walid dipecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!”

Sang Jendral yang menerima surat tersebut kaget, dan segera menemui Khalifah Umar bin Khattab. Selain untuk menghadap, Khalid bin Walid juga ingin menanyakan perihal pemecatannnya.

Kemudian, ia bertemu dan berbicara dengan Saidina Umar bin Khattab. Beberapa pertanyaan seputar pemecatannya pun diutarakannya, seperti: Apakah saya pernah berbuat salah? Kenapa saya dipecat?

Khalifah Umar bin Khattab pun menjelaskan, yang intinya adalah perihal pemecatannya bukan karena ia tidak pernah berbuat salah, namun semata-mata ingin menjaga Khalid bin Walid agar terhindar dari seberat debu rasa sombong yang mungkin saja bisa timbul di hatinya, karena semakin banyak masyarakat yang memuja dan mengelu-ngelukannya.

Mendengar penjelasan Saidina, ia tertegun dan mendekap Umar bin Khattab sambil menangis dan berbisik: “Terima kasih, ya Khalifah. Engkau saudaraku.” Khalid mengerti bahwa Allah sangat membenci orang-orang yang memiliki sifat sombong, dan Saidina telah menyelamatkannya dari sifat itu.

Dari kisah tersebut, ada hikmah yang tertanam. Pertama, begitu luar biasanya Khalifah Umar bin Khattab dalam menjaga orang-orang disekitarnya; Kedua, begitu luar biasanya Khalid bin Walid menerima pemecatannya dengan lapang dada sampai kemudian ia masih ikut berperang lagi meskipun sebagai bawahan.

“Siapa paling tabah memaknai luka, akan keluar sebagai pemenang.”

Maman Suherman

<
>
4 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Yee-Jin Shin
Kiat Menangkal Efek Buruk Teknologi Terhadap Anak
Buku
Ippho Santosa dan Shamsi Ali
Kenapa Menikah itu Mengayakan
Buku
dr. Arifianto, Sp.A & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP
Siap Menghadapi Berbagai Masalah Kesehatan Anak Sehari-Hari
Buku
Amanda Ripley
Anak-Anak Paling Pintar Di Dunia dan Cara Membentuknya
Buku
Erica Reischer, Ph.D.
75 Strategi Sederhana untuk Membesarkan Anak-Anak yang Bertumbuh
Buku
Allan & Barbara Pease
Hal-hal yang Perlu Dipahami mengenai Perbedaan Pria dan Wanita