Dalam manajemen terbaik, setiap orang harus mau dikelola. Sebab di zaman sekarang, tidak ada yang bisa berhasil sendirian.
Karena itulah, mengelola orang-orang di atas Anda sama pentingnya dengan mengelola orang-orang di bawah Anda. Sayangnya, sedikit sekali yang menyadari hal tersebut.
Justru kebanyakan orang malah membuang-buang waktu mengeluhkan tentang bos dan berasumsi bahwa mereka tidak berdaya mengubah atau memperbaiki hubungan buruk tersebut. Anda memegang 50% kendali terhadap hubungan Anda dengan bos. Sementara, Anda memegang kendali 100% terhadap perilaku Anda sendiri.
Percayalah, cara Anda berperilaku terhadap bos akan menjadi cermin bagaimana ia memperlakukan Anda. Sebagai contoh, jika Anda memperlakukan bos layaknya orangtua yang serba kuasa, ia akan memperlakukan Anda seperti anak kecil.
Dengan kata lain, semakin banyak Anda bergantung kepada bos Anda untuk memecah masalah, semakin kecil kebebasan yang akan diberikannya kepada Anda. Singkatnya, berperilaku layaknya orang dewasa yang bertanggung jawab merupakan jaminan untuk diperlakukan juga seperti orang dewasa.
Intinya, upayakan agar manajemen bisa membuat bos dan karyawan bekerja secara produktif dan menyenangkan. Ini berarti Anda tidak harus menjadi penjilat atau memilih melakukan taktik licik yang serba culas. Sebab ini adalah sarana yang jujur dan tulus untuk memperbaiki hubungan kerja.
Misalnya, cari satu tugas yang kurang bagus bila dikerjakan bos dan lebih bagus bila Anda yang menanganinya. Lalu, ajukan diri Anda untuk membantunya. Seperti, apakah bos Anda tidak bisa membuat slide presentasi dengan bagus? Maka, Anda bisa membuatkannya dengan versi yang terbaik, sehingga presentasinya tampak hebat.
Saat Anda menemukan kelemahan-kelemahan lainnya, ambil langkah untuk mengakomodasinya. Sebagai contoh, apabila bos Anda mudah lupa, buatkan sebuah memo untuk mengingatkannya. Jika bos Anda ingin mengambil keputusan, berikan data valid tambahan meskipun dia tidak memintanya. Berikan bantuan yang tulus kepadanya.
Dalam kerja sama, intinya ialah belajar memanfaatkan kekuatan dan kelemahan masing-masing agar bisa saling melengkapi, meskipun itu antara bos dan karyawan.
Semakin banyak cara Anda melengkapi kekurangan bos, semakin tinggi nilai Anda di mata dia. Bahkan seharusnya memang seorang bos mencari sendiri karyawan yang seperti itu.