Tidaklah salah apabila Jalaludin Rumi pernah mengungkapkan bahwa cinta tak ubahnya seperti misteri. Cinta adalah samudra yang tak terukur kedalamannya. Cinta tak dapat digali melalui buku-buku ilmu pengetahuan. Cinta juga tak dapat tercakup dalam pembicaraan atau pendengaran manusia.
Karena itu pula, Sigmund Freud menyebutkan empat unsur mutlak dalam senyawa cinta. Ialah rasa homat, perhatian, tanggung jawab, dan pengetahuan. Unsur-unsur itulah yang harusnya Anda miliki dalam sebuah tim (Team in Love).
Ketika Anda sudah mencintai bisnis Anda, maka Anda tidak akan kepikiran lagi untuk menyia-nyiakan, apalagi meninggalkan bisnis tersebut. Alih-alih menelantarkannya, malah Anda akan bersikap penuh hormat, penuh perhatian, dan penuh tanggung jawab atas bisnis Anda. Teringin pula Anda mengetahui lebih banyak lagi tentangnya.
Sejenak, cobalah amati figur-figur yang membidani karya-karya yang luar biasa di muka bumi ini. Hampir dapat dipastikan mereka memiliki semangat yang mengejutkan dan menakjubkan. Apabila ditelusuri lebih lanjut, dari mana semangat itu berasal? Jelas berakar dari rasa cinta.
Tanda-tanda tersebut dirumuskan dengan sangat baik oleh Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo, “Untuk menuai sukses dalam bisnis, seseorang hendaklah menjadi apa yang disebut dengan lovecat.”
Lovecat tidak lain adalah insan yang mencintai sepenuh hati apa yang ia geluti. Di samping itu, ia lihai dan piawai pula menyenangkan hati orang lain. Persis dengan apa yang difatwakan oleh Thomas Friedman, “Apabila Anda ingin mengasah kemahiran yang berbasis otak kanan, maka lakukanlah sesuatu yang Anda cintai.”
Dalam kerangka positif, dorongan cinta akan memudahkan perjalanan bisnis Anda. Dengan sendirinya bisnis akan lebih terarah, dan Anda pun lebih bergairah. Persis seperti lagu I will Survive dari The Cake, “As long as know how to love, I know I’ll be alive. Selama tahu bagaimana cara mencintai, saya tahu saya akan hidup.”