Pergaulan yang luas akan membuat Anda lebih banyak dikenal orang lain. Dan itu merupakan langkah awal untuk meraih kepercayaan. Bukankah Anda akan sulit untuk mempercayai seseorang yang belum Anda kenal? Pada akhirnya, kepercayaan yang Anda dapatkan merupakan modal untuk meluaskan pengaruh di tengah masyarakat.
Karena itu, seorang pemimpin dituntut untuk bisa memiliki kemampuan sosial yang handal. Kemampuan sosial mencakup 3 hal:
Pemahaman terhadap situasi sosial bisa dibangun dengan memperkuat empati melalui aktivitas terjun langsung ke lapangan. Di dalam dunia politik, ini yang sering disebut dengan istilah blusukan. Aktivitas semacam itu akan membuat Anda bisa memahami fakta yang ada di lapangan secara lebih tepat, dibandingkan jika sekedar mengandalkan pada data-data di belakang meja.
Sedangkan kemampuan menjalin hubungan sosial bisa diperkuat dengan cara mewaspadai dua jebakan pergaulan.
Jebakan pertama adalah kesamaan, dan yang kedua adalah jebakan kedekatan. Seorang pemimpin harus bisa menjalin hubungan dengan mereka yang memiliki latar belakang berbeda. Di sisi lain, pemimpin juga harus bisa membangun hubungan dengan mereka yang secara fisik jarang berdekatan, misalnya tim dari divisi yang berbeda.
Aspek sosial berikutnya yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah sosial.
Masalah sosial adalah masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, contohnya adalah tim yang tidak solid serta konflik antar tetangga. Anda bisa mengasah kemampuan sosial ini dengan cara membantu pemecahan masalah di antara rekan-rekan di kantor maupun tetangga di sekitar rumah.
Pemimpin sejati harus bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain
Aspek kelima yang perlu diperhatikan untuk membangun pengaruh yang kuat adalah karakter personal. Seorang pemimpin harus bisa memengaruhi orang-orang di sekitarnya, bukan jusru dipengaruhi oleh mereka. Untuk itu dibutuhkan karakter yang kuat.
Aspek personal atau karakter dari seorang pemimpin mencakup 3 hal berikut ini:
Kesadaran diri didapatkan dengan cara menemukan visi serta misi hidup Anda di dunia. “Siapa aku? Untuk apa aku ada? Apa tujuan hidupku?”, adalah contoh renungan pribadi yang bisa Anda lakukan untuk menemukan visi-misi hidup Anda. Seorang pemimpin besar harus memiliki visi-misi hidup yang jelas.
Karakter personal berikutnya yang menonjol dari seorang pemimpin adalah kepercayaan diri yang tinggi. Profesor Fred Luthan, seorang psikolog ternama, bahkan menyimpulkan bahwa percaya diri adalah modal utama untuk sukses dalam karir dan kehidupan.
Selanjutnya, pemimpin juga harus bisa memotivasi orang lain. Namun sebelum itu, dia harus bisa memotivasi dirinya sendiri. Seorang pemimpin harus bisa menjadi sumber energi bagi orang-orang di sekelilingnya, bukan sebaliknya, menuntut orang lain untuk selalu memberikan dukungan. Inilah karakter personal yang ketiga dari seorang pemimpin.