Berpikir positif dapat berfungsi sebagai bahan bakar yang menyediakan energi bagi sel-sel agar dapat bekerja secara optimal.
Sebaliknya, dengan berpikir negatif akan membawa dampak yang negatif terhadap kemampuan sel-sel kekebalan tubuh manusia.
Cabang ilmu pengetahuan yang membahas aspek-aspek psikologis dan neurologis dari kekebalan tubuh ini adalah psikoneuroimunologi. Psikoneuroimunologi merupakan ilmu pengetahuan modern yang khusus mempelajari keadaan psikologis dan mental manusia serta dampaknya terhadap fungsi organ tubuh.
Berdasarkan cabang pengetahuan tersebut diketahui bahwa sel-sel kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh keadaan mental atau pikiran, baik secara positif maupun negatif.
Contohnya sel-sel alami pembunuh kuman akan lenyap dari cairan tulang belakang tatkala seseorang berada dalam kondisi stres. Sel-sel alami tersebut merupakan garis pertahanan terdepan dalam sistem kekebalan manusia.
Adanya stres, rasa takut, cemas, marah, iri dan lain sebagainya—yang berasal dari pikiran negatif seseorang—dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
Pada kondisi stres atau marah, seseorang akan mengalami gangguan keseimbangan temperamen (homeostatis). Hal ini dikarenakan efek berdebar-debar dari sistem simpatik pada kelenjar-kelenjar ginjal saat mengeluarkan hormon adrenalin.
Selain itu, pikiran negatif juga membawa pengaruh negatif terhadap fungsi kelenjar-kelenjar endokrin karena terakumulasinya racun dalam darah. Dan cara menghilangkan racun tersebut adalah dengan berpikir positif.
Dengan berpikir positif Anda akan bisa menjaga ‘Gerbang Emas’ yang merupakan anugerah dari Allah SWT yaitu ‘kekebalan tubuh’.