Buku ini menjelaskan bahwa hakekat pengetahuan bisa di bagi menjadi dua, pengetahuan yang di dapat dari bangku sekolah formal, disebut pengetahuan umum (yang bersifat teori) dan pengetahuan yang di peroleh dari pengalaman hidup, disebut dengan pengetahuan khusus (yang bersifat praktis).
Tidak semua nama-nama besar yang telah disinggung sebelumnya memiliki latar belakang pendidikan formal yang mentereng. Banyak di antara mereka bahkan ada yang tidak tamat pendidikan sekolah dasar.
Namun para tokoh besar tersebut mampu menggapai kesuksesan dikarenakan mereka mampu mengolah pengetahuan mereka—baik yang formal maupun nonformal—dan mengarahkanya untuk menggapai tujuan yang telah mereka gariskan.
Bagaimana cara mencurahkan pengetahuan ke target yang Anda tuju?
Pertama-tama tentukan pengetahuan-pengetahuan—baik umum maupun khusus—yang Anda butuhkan berdasarkan tujuan hidup yang telah Anda tetapkan. Setelah itu, carilah sumber pengetahuan yang bisa diandalkan, contohnya:
Bisnis yang sukses diawali dari sebuah ide dan ide merupakan produk dari imajinasi. Dalam sejarah, manusia mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa berawal dari suatu titik yang bernama imajinasi.
Secara fungsi, Napoleon Hills membagi imajinasi dalam dua bentuk.
Yang pertama adalah imajinasi sintetis; yaitu kemampuan Anda untuk menyusun konsep, ide atau rencana lama ke dalam kombinasi yang baru.
Sedangkan yang kedua adalah imajinasi kreatif;yaitu kemampuan imajinasi yang berupa “firasat” ataupun “inspirasi”. Pada dasarnya melalui imajinasi kreatiflah manusia mampu memberikan gagasan/ide-ide baru dan mampu “menyesuaikan diri” atau berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar manusia lainya.
“Ide bisa diubah menjadi uang melalui kekuatan tujuan yang pasti, ditambah rencana yang pasti”
Asa Candler