Kadang, lebih mudah untuk mengubah sebuah lingkungan daripada mengubah pikiran seseorang. Pembiaran terhadap pelanggaran-pelanggaran kecil dapat berakibat besar terhadap sesuatu yang dianggap sangat penting.
Seperti membiarkan aspek-aspek tertentu di kantor tetap kacau atau rusak, yang hal ini perlahan dapat berdampak pada semangat kerja para karyawan. Lebih buruk lagi, mereka pun bisa saja menyalahgunakan jabatannya di kemudian hari.
Kebiasaan umum yang sering dilakukan para manajemen adalah dengan meminta orang lain untuk menjaga kerapian lingkungan mereka, misalnya dengan meminta karyawan agar tidak meletakkan cangkir kotor di dapur, menyuruh orang-orang untuk tidak membuang sampah di taman kota, dan lain-lain. Namun, tindakan ini tidaklah terlalu efektif
Untuk solusi yang lebih efektif, Anda dapat melakukan sesuatu hal yang kecil, namun berdampak besar. Salah satunya adalah dengan mengubah waktu pembersihan di dapur kantor.
Alih-alih menyuruh petugas kebersihan membersihkannya setelah semua karyawan pulang, kali ini Anda minta petugas kebersihan membersihkannya pada jam kerja sehingga semua karyawan dapat melihatnya.
Biarkanlah semua karyawan menyaksikan lingkungan kerja mereka saat dibersihkan. Walaupun terkesan sepele, hal ini dapat mempengaruhi para karyawan karena konteks terkuat adalah dengan mendorong perilaku idaman yang berasal dari bukti nyata orang lain yang menghargai norma.
Sama halnya dengan masalah sampah di taman kota, trotoar, atau fasilitas umum lainnya. Pemerintah daerah dapat membentuk atau mendukung kelompok masyarakat tertentu yang memiliki kepedulian yang besar terhadap lingkungan untuk membersihkan sampah di tempat-tempat umum.
Riset menunjukkan bahwa 38 persen selebaran yang dibagikan di tempat parkir akan dibuang oleh warga. Namun, setelah masyarakat melihat seseorang memungut sampah orang lain dari lingkungannya maka selebaran yang dibuang akan berkurang menjadi 4 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa perubahan-perubahan kecil yang dilakukan di lingkungan dapat memberikan perbedaan besar karena konteks dapat membentuk prilaku orang lain.
“ Dalam mempengaruhi dan mengajak orang lain dengan cara etis dan efektif, hal kecil sekarang bermakna besar.”
Steve J. Martin, Noah J. Goldstein, Robert B. Cialdini