Memang, untuk menjadi seorang pengusaha Anda dituntut untuk lebih banyak bertindak daripada berpikir. Namun, bertindaklah dengan realistis sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki. Jangan sampai optimisme yang Anda miliki memunculkan masalah baru dalam kehidupan Anda.

Untuk menjadi seorang pengusaha Anda juga dituntut untuk menggunakan otak kanan. Namun,bukan berarti bahwa Anda tidak membutuhkan otak kiri. Gunakanlah kedua otak Anda secara seimbang!

Di tahap awal, Anda memang membutuhkan otak kanan agar Anda segera bertindak dan tidak memunda-nunda. Seiring berjalannya bisnis, Anda pun membutuhkan berbagai analisis terhadap bisnis Anda yang merupakan domain dari otak kiri Anda.

Selain itu, Anda juga harus menyeimbangkan kehidupan pribadi dan bisnis Anda. Ketika anda mendapatkan keuntungan besar dalam bisnis, hindarilah perilaku konsumtif. Gunakanlah keuntungan tersebut untuk kegiatan-kegiatan bisnis produktif atau membuka bisnis baru yang prospektif.

Banyak pengusaha yang menggunakan keuntungan besar yang mereka peroleh untuk membiayai gaya hidup mereka yang konsumtif, padahal mereka masih memiliki hutang bisnis yang harus dibayar. Jadi, kelolalah keuangan bisnis Anda secara seimbang agar bisnis Anda terus bertahan dan berkembang.

Selain itu, bersabarlah ketika Anda mengalami situasi yang tidak Anda harapkan seperti ditipu mitra, dikhianati saudara, dikriminalisasi dan hal buruk lainnya yang memang sering terjadi dalam dunia usaha. Sebisa mungkin, maafkanlah orang-orang yang berbuat demikian dan jadikanlah sebagai pelajaran.

Terakhir, carilah seorang mentor atau pelatih yang dapat membantu bisnis Anda. Keberadaan seorang mentor akan mengurangi proses uji coba,meminimalisir kerugian dan mempercepat kesuksesan Anda. Sebisa mungkin, pilihlah mentor yang tidak hanya menguasai ilmunya saja, namun juga sudah pernah jatuh bangun dalam bisnis mereka.