Sebelum Anda memulai usaha, Anda harus mengetahui produk/jasa apa yang bagus untuk dijual kepada calon pembeli. Produk yang Anda tawarkan dan orang-orang yang akanAnda jual harus memiliki keterkaitan yang erat agar produk Anda tepat sasaran dan laris manis.
Kemudian, komunikasi Anda dengan calon pembeli harus terus dibangun agar mereka percaya kepada Anda sebagai penjual.
Jualan online tidaklah sesulit jualan offline. Anda dapat memulainya sesegera mungkin dengan menjadi dropshipper atau reseller.
Permasalahan modal, jenis barang apa yang paling laris, kisaran harga barang yang sanggup dibeli oleh pembeli, usia pembeli, hingga gender pembeli dapat dengan mudah Anda ketahui. Keluhan-keluhan yang disampaikan kepada Anda juga akan memperkaya pengalaman Anda untuk perbaikan kedepannya.
Semua jenis produk/jasa sebetulnya bisa Anda tawarkan secara online, namun Anda sebaiknya mempertanyakan kualitas produk, jenis, serta harga yang akan Anda tetapkan ketika menjual nanti.
Sebelum Anda memulai menjualnya sebaiknya Anda menelusuri harga jual produk, kualitas, dan varian yang dijual oleh kompetitor Anda terlebih dahulu.Dari tiga poin itu setidaknya Anda harus menang paling tidak dua poin agar produk yang Anda jual dapat bersaing di pasar online.
Anda harus memahami dua jenis kata kunci yang diketik orang dikolom pencarian google, yang pertama adalah kata kunci umum, dan yang kedua adalah kata kunci calon pembeli yang sesungguhnya.
Kata-kata seperti jual sepatu murah, harga handphone Samsung J2, dan grosir kaos polos di Padang itu merupakan contoh kata kunci yang diketik calon pembeli yang potensial.
Sedangkan kata kunci umum seperti harga laptop terbaru, parfum laundri, dan kemeja pria hanyalah kata kunci yang digunakan seseorang untuk mencari infromasi seputar produk atau tren terbaru sehingga kurang tepat Anda masukkan dalam kategori calon pembeli potensial.
Minimal Anda harus memiliki produk yang jumlah colon pembeli potensialnya 500 lebih ketika katakunci produk diketikkan di halaman pencarian google.
Ada baiknya produk yang ingin Anda jual di tes terlebih dahulu, apakah harganya terjangkau oleh calon pembeli atau tidak. Tes penjualan produk ini dapat Anda lakukan di akun Facebook, Instagram, atau di market place seperti Shopee dan Tokopedia.
Umpan balik dari hasil tes penjualan tersebut akan sangat menentukan keputusan Anda kedepannya. Apakah Anda akan menurunkan harga atau menonjolkan kualitas dan varian agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Ketika Anda melakukan tes penjualan, penawaran yang Anda buat tidak boleh asal-asalan.Kalimat penawaran yang Anda tulis harus dapat membangkitkan rasa penasaran sehingga calon pembeli Anda terkesan. Beberapa contoh kata yang berkesan dalam kalimat penawaran antara lain, “terbaru”, “menghemat”, “murah”, “bukti”, dan “garansi”.
Setelah Anda mendapatkan feedback yang positif dari hasil tes penjualan dan Anda yakin akan menjual produk tersebut, langkah selanjutnya adalah membuat akun Facebook page dan Instagram, serta yang paling penting adalah mengisi konten-konten yang relevan dengan produk yang Anda jual secara konsisten.
Konsistensi Anda dalam membagikan konten-konten yang menarik inilah yang akan menjadi kunci sukses Anda dalam menjual produk. Kepercayaan calon pembeli akan menguat seiring dengan keaktifan Anda dalam memposting konten di akun sosial media tersebut.
Jika interaksi antara Anda dan calon pembeli sudah terbangun maka disanalah akan terjadi proses jual beli sesuai dengan apa yang Anda harapkan.