Kita berada di era perpaduan antara media lama (mainstream) dan media baru (online) yang saling mendukung. Sebagian besar konten online dapat diakses secara gratis, tapi organisasi dan media tradisional meraih revenue dengan menjual konten cetak (printed).
Beberapa ada yang memulai dengan membuat versi online dari publikasinya, mengenakan biaya untuk akses, lalu di periode tertentu memberikan kontennya secara gratis.
Perpaduan antara media lama dan baru bukan berarti bahwa blogger adalah jurnalis. Gaya penulisan keduanya berbeda. Sebagai jurnalis, Anda menulis satu artikel tentang satu topik, lalu pindah ke topik berikutnya, dan materi artikel bersuara tentang tema publikasi yang Anda tulis.
Sebagai blogger, Anda menyajikan kebutuhan pembaca agar mereka kembali lagi dan lagi pada satu topik. Dan mereka yang kembali untuk membaca blog tersebut tentulah mengenali unique personal voice dari konten Anda. Banyak blogger yang menikmati pendapatan bahkan jauh lebih besar dari jurnalis.
Beberapa blogger, khususnya mereka yang mempublikasikan laporan berita, bisa disebut jurnalis. Sedangkan lainnya ialah penulis, editor, curator, art director, campaigners. Terdapat satu perbedaan besar antara jurnalis konvensional dan blogger.
Di media tradisional, tanggung jawab antara penulis, fotografer dan designer masing-masing terpisah. Sedangkan blogger cenderung menjalankan semua tanggung jawab tersebut untuk websitenya.
Di era ini, siapapun memiliki kesempatan untuk menyuarakan pikirannya dan memiliki sejumlah audiens, melalui blognya. Sesuatu yang belum tentu dimiliki seorang jurnalis.
Blogger sukses memiliki persamaan. Mereka menjadi influencers. Brand dan produk yang berbeda akan mencari influencer yang berbeda-beda. Begitupula brand yang sama dapat menggunakan influencer yang berbeda untuk campaign yang berbeda.
Para blogger-influencer ini umumnya punya niche audiens dan sejumlah potensial konsumen yang dengan setia mengikuti perkembangan blognya. Ada tiga tipe blogger:
Pertama, mereka yang melakukan blogging untuk membangun dan meningkatkan profil personalnya. Kedua, mereka yang blogging tentang subjek/ topik tertentu, yang mungkin juga sejalan dengan passion-nya. Ketiga, mereka yang melakukan blogging untuk meningkatkan profil bisnisnya.