Disiplin parental bukanlah tentang harus selalu mengikuti kemauan dan cara yang orangtua mau, melainkan terus-menerus mencoba menemukan cara untuk mempersuasi anak agar bersedia hidup dengan aturan dan nilai yang disepakati dalam keluarga.
Dalam proses pendisiplinan itu tentu saja, orangtua kadang juga harus mengalah, berkompromi dan merelakan beberapa hal.
Untuk mendisiplinkan anak, orangtua perlu mengidentifikasi elemen-elemen yang mendemontrasikan kontrol dan memiliki efek yang sangat berpengaruh bagi si anak.
Diantaranya adalah, perlakuan mana yang positif dan mana yang negatif, meyakinkan mereka bahwa andalah provider layanan dan penyedia segala kebutuhan mereka, berikan kebebasan dan priviledge, beritahu dengan jelas dan terang mengenai ekspektasi anda, alasan ekspektasi itu dan aturan serta konsekuensi yang perlu mereka ketahui.
Ada hal-hal yang bisa dikontrol, dan ada hal-hal yang harus orangtua akui ada di luar kontrol mereka, yakni impuls dan pilihan mereka, warisan genetika mereka, kelemahan fisik, kekuatan, bakat, temperamen, level atau tingkatan pertumbuhannya.
Selain itu, juga pengalaman sosial mereka di luar rumah, budaya pop yang membentuk selera dan nilai yang mereka anut, narasi sejarah yang mempengaruhi tumbuh kembang mereka, tekanan dari teman sebaya dan adanya peristiwa-peristiwa tertentu yang bisa mengubah kehidupan si anak menjadi baik maupun buruk.
Dengan menyadari hal di atas, bila pada akhirnya Anda tidak bisa mengontrol mereka, maka Anda bisa mengontrol diri Anda sendiri.Jangan terbawa emosi dan menunjukkan ketidak-sabaran Anda.
Ingat bahwa ini bukan tentang Anda, ini tentang anak-anak Anda. Respon suara yang keras dan hukuman fisik hanya akan menjadikan mereka berpikir bahwa adalah hal yang wajar untuk meneriaki dan mengasari orang lain yang tidak sepaham dengan mereka.
Anak merefleksikan perlakuan Anda; “Untuk merubah perilaku anak, orangtua perlu merubah perilaku mereka sendiri.”