Seorang pendengar yang aktif tidak hanya memusatkan perhatian kepada apa yang dikatakan pihaklain, tetapi juga melontarkan pertanyaan, memberi komentar, dan memberi reaksi secara verbal dan nonverbal kepada apa yang dikatakan.
Salah satu cara untuk memperbaiki kemampuan mendengarkan Anda adalah dengan mengambil peranan aktif. Alih-alih hanya duduk atau berdiri dengan telinga terbuka, pandanglah sang pembicara. Kontak mata adalah salah satu cara menunjukkan minat, tetapi jangan berlebihan.
Tunjukkan ketertarikan melalui ekspresi wajah. Tersenyum atau tunjukkan keprihatinan yang sepantasnya. Tunjukkan bahwa Anda mengikuti jalannya percakapan melalui anggukan atau gerak-gerik. Lontarkan pertanyaan mengenai apa yang dikatakan. Anda bisa menguraikan dengan kata-kata sediri, “jadi dari pemahaman saya…”.
Teknik tersebut tidak hanya memungkinkan Anda mengklarifikasi poin-poin yang mungkin terasa tidak jelas, tetapi terus menjaga Anda siaga dan memusatkan perhatian secara penuh. Jangan menginterupsi. Sebuah jeda bukanlah sinyal bagi Anda untuk mulai berbicara. Menunggulah.
Jadilah pendengar yang berempati. Dengarkan dengan segenap hati dan kepala Anda. Coba rasakan apa yang dirasakan orang lain saat mereka berbicara. Dengan kata lain, posisikan diri Anda dalam posisi mereka.
Ada tujuh tipe pendengar dan masing-masing kita kerap masuk ke dalam salah satu kategori berikut ini. Pertama, si “sibuk sendiri”. Orang-orang seperti ini terlihat buru-buru dan selalu melihat ke sekeliling atau melakukan hal lain.
Kedua, si “tidak perhatian”. Secara fisik orang-orang ini hadir, tetapi secara mental mereka tidak hadir. Anda bisa mengetahuinya dari ekspresi kosong wajah mereka.
Ketiga, si “gemar menginterupsi”. Orang-orang tipe ini siap menyela kapan saja. Mereka siaga dan siap memotong atau menyelesaikan kalimat Anda.
Keempat, si “terserah”. Orang-orang ini terus menjaga jarak dan menunjukkan sedikit emosi saat mendengarkan. Mereka memberi kesan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik dengan apa yang Anda katakan.
Kelima, si “penyerang”. Tipe ini gemar menikmati ketidaksetujuan dan gemar menyalahkan orang lain.
Keenam, si “tukang menganalisis”, orang-orang seperti ini terus menerus mengambil peran sebagai penasehat dan siap memberikan jawaban kepada Anda walaupun Anda tidak memintanya.
Ketujuh, si “penaruh perhatian”, mereka adalah pendengar yang sangat siaga. Mereka mendengarkan dengan mata, telinga, hati dan berusaha memosisikan diri dalam posisi sang pembicara.