Pendanaan merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam sebuah startup. Kesalahan dalam segi pendanaan akan membuat startup Anda stagnan bahkan tenggelam. Oleh karena itu, Anda harus menerapkan strategi pendanaan yang cocok untuk setiap tahapan.
Pendanaan dalam startup dapat diperoleh dari berbagai pihak,mulai dari teman dan keluarga, website penggalang dana (crowdfunding), orang kaya yang bersedia mendanai startup (angel investor), organisasi yang membina startup rintisan (inkubator), investor khusus startup potensial (venture capital) dan rekanan strategis.
Pada tahap seed dimana produk masih dalam tahap pengonsepan, pendanaan sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasional dan penyelesaian prototype. Pada tahap ini, pendanaan dapat diperoleh dari teman atau keluarga, angel investor, venture capital dan investor.
Tahap berikutnya adalah seri A dimana startup Anda sudah memiliki produk awal dan siap untuk diluncurkan ke pasar.
Pada tahap ini, Anda membutuhkan jasa penggalang dana untuk mengurangi biaya pemasaran. Selain itu, venture capitalist juga siap memberikan pendanaan karena startup Anda sudah memiliki pengguna dalam jumlah tertentu.
Setelah seri A, tahap berikutnya adalah seri B. Pada tahap ini Anda sudah memiliki produk akhir dan memiliki konsumen tetap dengan keuntungan yang lumayan. Pada tahap ini, venture capital masih menjadi pelaku pendanaan utama dan juga akan membantu Anda mencari investor yang potensial.
Pada tahap akhir Anda membutuhkan dana untuk perluasan pasar keluar negeri, pembuatan versi produk dalam berbagai bahasa dan pembiayaanexit oleh perusahaan lain. Pada tahap akhir ini venture capital masih menjadi pemberi dana utama, namun Anda juga harus mengusahakan pendanaan dari sumber lain seperti private equity.