Brand sepatu TOM dibangun dari the story of giving. Kisah berbagi yang dibangun oleh Blake Mycoskie ini bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Melainkan kisah yang autentik, yang terinspirasi dari pengalaman trip nya ke Argentina. Ia terdorong untuk mulai berbuat sesuatu yang berdampak untuk sesama, ketika melihat anak-anak di pelosok negeri itu bertelanjang kaki dan tidak memiliki sepatu.
Blake terinspirasi memproduksi sepatu bermodel “Alpargata” (casual canvas shoes) yang ia lihat banyak digunakan oleh penduduk Argentina. Namun jarang ditemukannya di Amerika. Penggerak terbesarnya memulai usaha sepatu ialah ketika melihat kelompok relawan mengumpulkan donasi bagi kebutuhan sepatu anak. Ia melihat anak-anak disana bertelanjang kaki, tidak memiliki sepatu, dan tentu bisa berdampak pada masalah kesehatan anak.
Blake seorang entrepreneur yang sudah membangun berbagai jenis usaha, namun seringkali gagal. Ia mulai memikirkan usaha yang mengedepankan nilai-nilai sosial, yang tidak hanya mengejar profit. Kisah inspiratif yang dialami Blake dalam perjalanan membangun brand sepatu TOM ini, kemudian menjadi identitas dari produk tersebut. Orang semakin mengenal brand TOM karena story of giving nya.
Kisah tentang brand ini yang terus dibagikan oleh Blake dan tim kecilnya, akhirnya didengar oleh banyak orang dan beresonansi. Tidak hanya di Amerika, tetapi juga di berbagai negara di dunia, sepatu TOM menjadi pilihan bagi sejumlah besar konsumen. Sepatu TOM memiliki tempat di benak konsumennya.
Selain karena kualitas dan desain produknya yang menarik, story of giving dari brand TOM juga menjadi kekuatan, yakni “with every pair you purchase, TOM will give a pair of new shoes to child in need”. Kekuatan yang dibangun dari kisah yang ditemukan Blake, mampu menghubungkan brand dengan konsumen, maupun partner potensial. Sesuatu yang lebih dalam daripada buying & selling, yakni sesuatu yang memiliki makna.
Bukan sekedar kesuksesan bisnis, tetapi kontribusi sosial yang berdampak bagi banyak orang. Sehingga konsumen tidak hanya sekedar beli dangunakan produk, tapi juga turut terlibat untuk sesuatu yang berdampak in a meaningful way. Orang-orang yang membagikan kisah sepatu TOM ini tidak hanya dilihat sebagai konsumen, tetapi juga supporters. Sebab konsumen bisa datang dan pergi, tapi supportersdapat bersama dalam jangka panjang.
Kisah ini juga memberikan pelajaran bagi Anda untuk dapat menemukan cara mengartikulasikan passion. Ketika Anda menemukan apapassion anda, maka Anda akan menemukan kisah autentik itu dengan sendirinya. Itu menjadi bekal untuk memulai suatu aktivitas/ projek/ misi/ usaha yang berdampak bagi sesama.
Yang tidak kalah penting, saat Anda menemukan apapassion dan memulai projek Anda, berkomitmenlah untuk telling the story at every opportunity. Selain kisah autentik yang kita temukan itu akan beresonansi, juga akan menyebar. Sehingga kita dapat menemukan cara untuk menyempurnakan story tersebut saat membagikannya dengan orang lain.