Jika hingga hari ini Anda adalah seorang manusia baik, tak sempurna, namun mampu membawa angin kebaikan bagi sesama, bisa jadi itu bukanlah prestasi Anda semata.
Demikian juga jika hingga saat ini Anda menjadi insan yang mampu bersyukur padaNya, sangat mungkin bukan karena Anda adalah manusia beriman tanpa cela.
Anda menjadi seperti Anda yang sekarang, adalah hasil dari tempaan orangtua dan para guru Anda. Anda berada posisi seperti saat ini, adalah buah dari harapan dan doa mereka. Banyak orangtua yang berhasil mendidik anaknya bukan karena kepandaiannya dalam mendidik anak, namun karena doa-doa tulus yang mereka panjatkan tanpa putus.
Mungkin terdengar aneh, tapi adalah nyata bahwa seorang anak dapat melalui sebuah ujian tes dengan hasil yang jauh melampaui kemampuannya, dikarenakan puasa sang ibu yang diniatkan untuk keberhasilan sang anak.
Atau keteguhan seorang ayah untuk selalu menjaga keluarganya dari harta yang ‘syubhat’, dan Allah beri penjagaan kuat pada jiwa anak-anaknya hingga mereka senantiasa berada dalam jalan yang lurus.
Adalah Allah yang menggenggam hati manusia. Segala ikhtiar yang kita lakukan untuk kebaikan anak kita di masa depan, tak akan terlepas dari takdir dan kuasaNya.
Karena kita mendidik anak-anak kita, bukan untuk kehidupan masa ini. Kita mendidik mereka untuk kehidupan mereka di zamannya nanti.
Masa dan zaman akan terus berputar dan berganti. Namun hukum dan ketetapan Allah adalah abadi. Untuk itulah kita perlu menanamkan nilai tauhid dalam dada anak-anak kita.Hingga saat mereka menghadapi kegilaan apapun pada zaman mereka nanti, akan selalu ada rasa takut pada Allah di dada mereka.