Pada dasarnya, setiap orang tidak suka dikritik dan diperintah oleh orang lain secara langsung.
Jika Anda melakukannya, mungkin orang lain mau menerima kritikan dan melakukan perintah Anda, namun hal ini rentan diiringi oleh rasa terpaksa, sakit hati dan juga benci.
Agar orang lain bersedia menerima kritikan Anda tanpa diikuti rasa benci dan sakit hati sampaikanlah kritikan itu secara tidak langsung.
Hal ini dapat Anda lakukan dengan cara menunjukkan kesalahan mereka secara tidak langsung melalui tindakan dan juga perkataan.
Sebagai contoh, ketika Anda melihat seorang pelanggan sedang menunggu sementara karyawan toko Anda sibuk bercengkrama satu sama lain dan tidak memperhatikannya.
Anda dapat menunjukkan kesalahan karyawan Anda dengan cara melayani pelanggan tersebut secara langsung kemudian memberikan pesanannya kepada karyawan untuk dibungkus.
Selain itu, Anda juga dapat memberikan kritikan melalui perkataan.
Caranya adalah dengan memberikan pujian yang tulus tanpa diikuti kata “tetapi”. Kata “tetapi” hanya akan merusak pujian yang Anda berikan di awal dan mengesankan bahwa pujian itu tidak tulus. Gantilah kata “tetapi” itu dengan kata “dan”.
Hal lain yang juga harus Anda lakukan sebelum mengkritik seseorang adalah mengakui bahwa Anda juga pernah melakukan kesalahan dalam melakukan sesuatu.
Misalnya ketika Anda ingin mengkritik bawahan Anda tentang suatu tugas, sampaikanlah bahwa Anda juga pernah salah dalam melakukan tugas tersebut. Setelah itu, berikanlah solusinya.
Prinsip ini juga berlaku ketika Anda ingin memberikan perintah kepada orang lain.
Agar orang lain tidak merasa diperintah, gunakanlah “pertanyaan” atau “saran” sehingga mereka merasa diri mereka dianggap penting karena dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.