Orisinalitas juga identik dengan perjuangan kelompok minoritas melawan mayoritas. Oleh karena itu, koalisi dengan kelompok lain sangat dibutuhkan agar pergerakan menjadi lebih efektif dan tujuan besar dapat dicapai dalam waktu yang cepat.
Memahami seni dalam berkoalisi sangatlah penting bagi seorang tokoh orisinal agar koalisi tidak berujung pada perpecahan.
Hal pertama yang dilakukan oleh tokoh orisinal adalah mencari koalisi yang memiliki kesamaan taktik, bukan nilai-nilai. Kelompok yang memiliki kesamaan taktik lebih memiliki kedekatan dibandingkan dengan kelompok yang memiliki persamaan nilai-nilai.
Bahkan, berkoalisi dengan kelompok yang memiliki kesamaan nilai-nilaisangat rentan dengan konflik horizontal karena para pelopornya cenderung bersifat radikal.
Menerapkan strategi radikalisme lunak juga merupakan salah satu cara efektif untuk mendapatkan dan memelihara koalisi. Orisinalitas itu bersifat radikal. Namun, keradikalan ini perlu dibungkus sehalus mungkin agar tidak terkesan ekstrem oleh mitra koalisi. Oleh karena itu, dibutuhkan cara komunikasi yang halus untuk mengaburkan keradikalan tersebut.
Dalam berkoalisi, lebih baik bermitra dengan musuh yang menjadi teman dibandingkan dengan teman yang memusuhi. Teman yang menjadi musuh cenderung bersifat ambivalen dan tidak konsisten. Sifat ini sangat berbahaya dalam sebuah koalisi.
Sedangkan musuh yang menjadi kawan lebih efektif untuk dijadikan mitra karena mereka lebih memahami keraguan para penentang dan akan lebih mudah untuk meyakinkan mereka.