Untuk berpikir kreatif, hindari metooism. Metooism adalah mengadopsi secara identik suatu kebijakan, metode, ataupun produkdari orang lain. Dengan kata lain, metooism adalah meniru orang lain secara persis atau ikut-ikutan.
Dalam bisnis, orang yang meniru atau sekedar mengikuti tren akan sulit berkembang karena peniru akan sulit untuk menyamai—apalagi mengungguli—pihak yang ditiru.
Lalu bagaimana Anda bisa menghindari metooism?
Pertama, tantang dan pertanyakan hal-hal yang selama ini dianggap normal. Misalnya, saat Yoris Sebastian bekerja di Hard Rock Café, ia mengubah taplak meja yang biasanya putih menjadi taplak meja plastik. Pada saat itu, restoran berkelas umumnya menggunakan taplak meja putih. Padahal, taplak meja plastik lebih mudah dilap dan digunakan lagi.
Kedua, bangunlah selalu rasa ingin tahu Anda. Sekali lagi, pengetahuan baru dapat memunculkan ide-ide baru; dan pengetahuan baru dapat Anda peroleh apabila Anda secara aktif mencarinya. ‘Mengapa hal itu terjadi? Apa yang mereka lakukan secara berbeda?’ Biasakanlah diri Anda untuk selalu bertanya apabila Anda menemukan hal-hal yang unik.
Ketiga, cobalah membuat oxymoron, sesuatu yang bertolak belakang dengan kepercayaan yang ada saat ini. Saat orang-orang berpikir ‘I don’t like Monday’; Yoris Sebastian justru membuat program musik ‘I like Monday’. Terbukti program ini sukses dan fenomenal. Jadi, janganlah takut untuk menantang kepercayaan yang ada saat ini.
Keempat, cobalah melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Lihatlah masalah dari sudut pandang yang berbeda dari orang lain, hingga Anda menemukan ide yang orang lain tidak pikirkan.
Terakhir, jadikan pengalaman orang lain sebagai inspirasi, namun jangan meniru. Ide kreatif tidak harus ide yang benar-benar baru. Anda dapat belajar dari orang lain ataupun industri lain untuk diterapkan pada bisnis atau hidup Anda.