Buku

Mendidik Generasi Z dan A

Marwah Era Milenial Tuah Generasi Digital
By J. Sumardianta & Wahyu Kris AW
<
>
2 dari 7

Sebagaimana dalam buku Rhenald Kasali (Disruption), bahwa segala aspek kehidupan saat ini terjadi perubahan besar-besaran atau disrupsi akibat dari kemajuan teknologi dan inovasi.

Anda tidak bisa melakukan hal yang sama dan mengharapkan sesuatu yang berbeda. Sehingga penting bagi Anda untuk memahami distruptive mindset dan steady mindset.

Distruptive mindset berarti memandang kecerdasan sebagai sesuatu yang bisa dikembangkan. Sedangkan, steady mindset memandang kecerdasan sebagai benda mati, di mana mereka cenderung terikat kuat pada tradisi dan menghindari adanya perubahan.

Salah satu guru kece dengan distruptive mindset seperti yang dilakukan Prof. Marcus Wono Setya Budhi dari Fakultas MIPA ITB. Beliau memberikan pengajaran dan penyelesaian masalah kontesktual dalam keseharian dengan menggunakan rumus matematika, karena menurutnya matematika bukan hanya angka saja dalam teori.

Imajinasi dan kreativitas merupakan kata kunci yang membedakan sekolah dan lembaga lain. Keduanya menjadi bahan bakar utama dalam pembelajaran. Guru harus selalu terbuka pada siswa yang ingin berbagi dan mengejar mimpinya.

Guru kece berdiri didepan kelas bukan sebagai raja yang didengarkan dan dilayani, melainkan sebagai pelayan yang selalu mendengarkan dan melayani para siswa.

Guru kece akan memulai perubahan dirinya tanpa menunggu lama, karena menurutnya waktu satu menitpun akan sangat berharga. Seperti halnya dengan tersenyum yang  hanya butuh sekian detik namun bisa memberi dampak positif bagi sekitar.

Menyapa siswa hanya butuh waktu yang singkat, namun dapat mempererat hubungan antara guru dan siswa. Mengucapkan maaf - tolong - terimakasih, hanya butuh lima detik namun dapat membuat orang lain merasa dihargai.

Generasi Y (1981-1994), Z (1995-2010) dan Alpha (2015-2035) adalah generasi yang cenderung rapuh, generasi anak mami yang nyaris tidak mengalami kerasnya tantangan zaman, semua serba tersedia.

Mereka hidup dari fasilitas yang dibeli oleh orang tua mereka, namun itu merupakan perangkap zona nyaman buatan orang tua mereka, padahal sebenarnya hadiah terbesar dan terindah orang tua untuk anak-anaknya adalah tantangan bukan fasilitas yang memanjakan.

Guru kece sangat memahami kondisi generasi Y, Z dan Alpha. Guru kece akan mendorong siswa untuk belajar mandiri. Ia juga memberikan keleluasaan untuk berbeda pendapat, karena sejatinya perbedaan pendapat tersebut bisa memperkaya gagasan.

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
J.C. Tukiman Taruna
Catatan Kritis Bagi Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Buku
David Aaker
Membuat Kompetitor Irrelevant
Buku
Raul Renanda
Untuk Non-Desainer, Manajer, Profesional, dan Business-Owner
Buku
Dale Carnegie
Cara Menangani Stres dan Kecemasan dalam Kehidupan Sehari-hari
Buku
Makoto Shichida
Kekuatan Pikiran yang Dapat Mengubah Hidup Manusia
Buku
Marie Kondo
Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan ala Jepang