Dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh sehat dan cerdas. Tentunya pola asuh harus sesuai dengan kepribadian, kepekaan, dan bakat anak. Karena itu, terkait dengan antisipasi dampak negatif perangkat digital, anak-anak juga memerlukan pola asuh yang disesuaikan dengan kebiasaan mereka. Inilah yang disebut digital parenting.
Hal utama dalam digital parenting adalah memberikan batasan yang jelas kepada anak mengenai hal-hal yang boleh dilakukan serta mana yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan perangkat digital. Jika orang tua mau menerapkan pengaturan penggunaan perangkat digital, efek sampingnyaakan bisa diminimalisir.
Anda memang tidakbisa mengelak dari keberadaan perangkat digital, yang harus dilakukan adalah menggunakannya secara bijaksana. Penerapan digital parenting harus dilakukan begitu anak menerima perangkat tersebut. Buat kesepakatan terlebih dahulu baru berikan perangkat pada anak.
Pendekatan digital parenting berbeda-beda sesuai usia anak. Dengan kata lain, diperlukan penyesuaian karenaanak-anakmemiliki karakteristik dan perkembangan yang berbeda berdasarkan usia mereka.
Ada tujuh prinsip digital parenting yang harus diketahui oleh orang tua bijak. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Ingatlah, jangan sampai anak balita Anda mengenal perangkat dgital, apa pun alasannya. Perkembangan otaknya akan menjadi tidak proporsional sehingga bisa berdampak buruk.
Arahkan pada aktivitas yang memicu perkembangan seluruh pancaindranya secara aktif. Anak-anak harus tumbuh serta mempelajari segala hal dari dunia nyata, perangkat digital justru mengacaukan proses tersebut.
Ketika anak beranjak remaja, maka anak harus diarahkan agar mampu bertanggung jawab pada penggunaan perangkat digital. Pada tahapan ini, sekedar memberikan perintah dan larangan tidaklah cukup. Diskusikan kesepakatan dengan anak sehingga ia mau menerima persyaratan yang dibuat.
Orang tua harus berhenti mendewakan penggunaan perangkat digital. Kenali perangkat sebelum membiarkan anak menggunakannya. Sesekali harus ada hari dimana tidak ada penggunaan perangkat sama sekali dan mengisinya dengan aktivitas bersama keluarga.
“Hari tanpa perangkat digital merupakan salah satu cara untuk dapat menjaga kesehatan otak, mengetahui apakah kita telah terkena racun perangkat digital dan menguatkan ikatan emosional antar sesama anggota keluarga. Luangkan waktu untuk itu”
Yee-Jin Shin