Video game juga menjadi salah satu kekhawatiran orangtua terhadap anak. Padahal apabila dikaji lebih dalam, video game bisa memberikan beberapa manfaat untuk anak.
Pertama, manfaat kognitif terkait pengendalian perhatian dan kemampuan spasial. Kemampuan spasial ini dipercaya dapat membantu pemahaman terhadap pengetahuan alam, teknologi, teknik, dan matematika.
Video game juga bisa memberikan manfaat motivasional berupa keinginantahuan anak terhadap topik tertentu terkait video game yang ia mainkan, hingga ia akan mempelajarinya sepenuh hati.
Manfaat ketiga adalah manfaat emosional, di mana video game dapat menjadi hiburan untuk melepaskan ketegangan emosional anak. Bahkan video game dan permainan dipercaya memiliki manfaat kesehatan dan bisa digunakan dalam terapi ADHD, kecemasan,dan autisme.
Sayangnya, tidak semua video game sama.
Beberapa video game justru menampilkan konten kekerasan yang dikhawatirkan dapat merusak mental anak. Selain itu, ada kekhawatiran video game menimbulkan kecanduan bagi anak. Karena itulah, Anda perlu mengimbangi hobi anak bermain video game dengan kegiatan lain.
Dapat dikatakan bahwa bermain video game bisa memberikan manfaat bagi anak, namun anak tetap membutuhkan interaksi langsung dengan lingkungan sosialnya.
Perbandingan cara belajar tradisional dengan cara belajar berbasis teknologi mengungkap beberapa fakta menarik.
Tidak ada perbedaan antara membaca kertas dengan membaca layar terhadap daya ingat, pemahaman dan kemampuan berpikir kritis. Namun, saat membaca cerita untuk anak prasekolah disarankan untuk menggunakan cara tradisional karena lebih mudah diingat dan dipahami.
Sementara itu, menulis catatan dengan tangan lebih efektif meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran dibandingkan dengan mengetik. Apabila anak Anda lebih suka mengetik, arahkan dia untuk melakukannya sambil merangkum.
Penggunaan teknologi digital dalam proses belajar di sekolah menjadi suatu hal yang juga perlu dipikirkan orangtua. Beberapa orang berpikir bahwa anak harus melek teknologi dan harus dapat mengoptimalkan manfaat dari teknologi untuk proses belajar.
Namun, sebagian yang lain masih memiliki kekhawatiran bahwa penggunaan teknologi dapat disalahgunakan dan khawatir kurangnya kesiapan guru dapat membuat proses belajar justru tidak efektif.
Dari berbagai program penggunaan teknologi untuk belajar yang sudah dijalankan di Amerika Serikat, belum ada bukti apakah program ini meningkatkan atau menurunkan kualitas belajar. Kualitas hasil belajar justru sangat dipengaruhi oleh pengembangan profesional para guru, bukan hanya dari penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi justru dikhawatirkan dapat menganggu perhatian anak selama belajar