Buku

Media Moms and Digital Dads

Sebuah Pendekatan Parenting di Era Digital
By Yalda T. Uhls, Ph.D
<
>
2 dari 7

Perkembangan teknologi membuat anak dan remaja sekarang semakin mudah mengakses berbagai konten dewasa—misalnya seks dan kekerasan—di berbagai media. Tentunya hal ini membuat para orangtua khawatir.

Kebiasaan anak dalam menggunakan media akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan di dalam keluarga. Anak akan mencontoh kebiasaan bermedia orangtua. Karena itu, sebelum mendidik anak cobalah cermati bagaimana Anda sendiri menggunakan media.

Anda perlu merumuskan secara cermat nilai-nilai yang akan dianut oleh rumah tangga Anda terhadap media baru kemudian menentukan cara untuk mewujudkannya sejak dini pada anak-anak.

Di usia prasekolah, 2 hingga 6 tahun, orangtua cenderung tidak konsisten dalam menetapkan peraturan bermedia. Mereka juga kurang terlibat dalam membentuk kebiasaan bermedia anak, misalnya tidak mengawasi konten yang ditonton serta tidak mendampingi saat anak-anak menonton.

Sebagai orang tua, sangat penting untuk mulai mempertimbangkan apakah Anda akan membolehkan televisi, komputer, atau video game di kamar tidur anak. Jangan lupa untuk memastikan tontonan anak sesuai dengan usianya.

Cara belajar terbaik untuk anak di bawah usia 3 tahun adalah dari dunia nyata.

Hingga usia anak sekitar 1 tahun, sangat penting bagi mereka untuk belajar langsung dari interaksi dengan orang lain; melihat wajah manusia, lingkungan atau mendengar bahasa dan suara. Bahkan, pada usia 2 dan 3 tahun, belajar dari dunia nyata masih lebih efektif dibandingkan dengan belajar melalui tontonan video.

Bukan berarti anak tidak boleh sama sekali menonton layar. Menonton televisi dalam waktu yang dibatasi, idealnya 1 jam, tidak memberikan efek negatif pada anak. Tentunya dengan pemilihan konten bermutu serta diimbangi dengan kegiatan yang nyata.

Di usia sekolah, 7 hingga 12 tahun, penggunaan media meningkat secara drastis, sehingga pengawasan mulai diperlukan.

“Kesehatan tumbuh kembang anak tidak ditentukan oleh peraturan atau tata tertib bermedia saja, melainkan juga hubungan kita dengan anak-anak”

Yalda T. Uhls

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Roosie Setiawan
Mengajarkan Literasi pada Anak Sejak Dini
Buku
dr. Arifianto, Sp.A & dr. Nurul I. Hariadi, FAAP
Siap Menghadapi Berbagai Masalah Kesehatan Anak Sehari-Hari
Buku
Maman Suherman
Trilogi GuMaman Kang Maman
Buku
John Gray, Ph.D.
Buku Petunjuk Klasik untuk Memahami Hubungan Pria dan Wanita
Buku
Dr. dr. Zakiudin Munasir , Sp.A(K)
Petunjuk Praktis Mengenai Alergi pada Anak untuk Awam dan Kalangan Medis Anak
Buku
Ayah Edy
Memetakan Potensi Unggul Anak