Anda tentu pernah mengalami jatuh bangun dalam kehidupan. Ketika jatuh, Anda rentan dihinggapi rasa takut yang berlebihan. Ketakutan ini cenderung mendorong Anda untuk melakukan hal-hal buruk yang merugikan dan bahkan membahayakan diri Anda sendiri seperti bunuh diri .
Agar hal buruk ini tidak terjadi, Anda perlu mempelajari cara mengelola ketakutan-ketakutan tersebut. Ketrampilan ini bahkan lebih penting daripada menetapkan tujuan dalam hidup karena sebenarnya Anda lebih sering menderita karena ketakutan-ketakutan yang ada dalam pikiran Anda dibandingkan kenyataan.
Salah satu cara terbaik dalam mengelola ketakutan-ketakutan Anda adalah melalui pendekatan Stoisisme. Stoisisme merupakan sebuah filosofi kuno yang biasa digunakan untuk menghadapi lingkungan yang penuh tekanan. Pendekatan ini juga dapat Anda gunakan untuk mengelola ketakutan.
Dalam pendekatan ini, Anda harus menulis tiga hal dalam tiga halaman terkait rasa takut dalam hidup Anda. Sebagaimana Anda menulis “ Cara Mencapai Tujuan ”, begitu pula Anda harus menulis “ Cara Mengelola Ketakutan ”.
Ada tiga hal yang perlu Anda tulis dalam tiga halaman tersebut. Di halaman pertama, tulislah tiga kolom yang masing-masingnya berisi hal-hal yang paling Anda takuti, cara mencegahnya dan solusinya jika ketakutan itu benar-benar terjadi.
Di halaman kedua, tulislah keuntungan apa saja yang akan Anda dapatkan jika Anda mengambil tindakan terhadap ketakutan-ketakutan Anda. Keuntungan ini dapat berupa keuntungan emosional, finansial atau peningkatan ketrampilan.
Halaman ketiga merupakan halaman yang paling penting. Pada halaman ini, tulislah berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika Anda tidak mengambil tindakan apapun terhadap ketakutan-ketakutan Anda.
Ketika Anda memutuskan untuk mengambil tindakan artinya Anda sudah berani mengambil risiko terhadap hal-hal yang selama ini Anda takuti. Kadangkala ketakutan itu malah tidak terjadi sama sekali. Namun, bukan berarti tiga halaman yang Anda tulis itu sia-sia.
Memang, pendekatan stoisisme sedikit merepotkan dan menyita waktu Anda. Namun, sebuah keputusan yang diambil secara sulit justru dapat memudahkan hidup Anda. Sebaliknya, keputusan yang diambil dengan mudah justru dapat menyulitkan hidup Anda.
Selamat mencoba!
“ Sebenarnya kita lebih sering menderita di dalam imajinasi dibandingkan di dunia nyata “
Seneca