Video

Kecanduan Digital dan Bahayanya

Mengapa Teknologi Digital Membuat Kita Kurang Bahagia
By Adam Alter
<
>
2 dari 4

Teknologi digital saat ini menjadi sesuatu yang sangat penting dan sudah digunakan oleh hampir semua orang. Teknologi digital diklaim dapat mempermudah seluruh kehidupan penggunanya. 

Meski tren penggunaan teknologi digital terus meningkat, ternyata para pejabat eksekutif beberapa perusahaan teknologi justru membatasi interaksi anak-anak mereka dengan teknologi digital.

Waldorf School of the Peninsula, sebuah sekolah di Silicon Valley, baru memperkenalkan teknologi digital di kelas delapan. Tercatat bahwa 75% siswa di sana adalah anak pejabat eksekutif perusahaan teknologi. Dalam suatu wawancara, Steve Jobs juga pernah mengatakan bahwa anak-anaknya belum diperkenalkan dengan iPad. 

Manfaat teknologi digital tentu sangat banyak, namun Anda juga harus mewaspadai dampak negatifnya terhadap diri Anda dan juga keluarga Anda. 

Pengaruh yang paling terlihat tentu dari durasi waktu penggunaan teknologi digital. Dari 2007 hingga 2015, tercatat waktu yang dihabiskan di depan layar semakin meningkat, hingga hanya menyisakan sedikit waktu untuk melakukan hobi dan kegiatan personal lain.

Secara umum, 24 jam dari hidup seseorang dihabiskan 7,5 jam untuk tidur, 8 jam untuk bekerja dan 3 jam untuk kegiatan rutin lain seperti makan dan mandi. Durasi ini tidak berubah dari 2007 hingga 2015. Sisa waktu sekitar 4 jam merupakan waktu personal untuk melakukan hobi. Dan saat ini, waktu personal itu justru didominasi dengan penggunaan teknologi digital.

Yang juga menarik untuk diketahui adalah fakta bahwa sebagian besar orang justru banyak menghabiskan waktu membuka aplikasi yang membuat mereka tidak bahagia. 

Rata-rata durasi penggunaan aplikasi yang dinilai tidak membuat bahagia (aplikasi kencan, social networking, berita, hiburan) adalah 27 menit. Sedangkan waktu yang dihabiskan untuk aplikasi yang membuat bahagia (aplikasi cuaca, kesehatan, pendidikan, membaca) hanya sembilan menit.
 
Teknologi digital menjadi adiktif karena teknologi digital tidak dirancang dengan stopping cue, yaitu tanda atau sinyal untuk berhenti. Saat membaca koran, jumlah halaman yang terbatas menjadi tanda untuk berhenti. 

Namun, banyak aplikasi di smartphone Anda yang tidak memiliki tanda berhenti tersebut. Di beberapa aplikasi media sosial, Anda akan terus menggeser ke bawah untuk membaca berita dan informasi. 

Jadi, untuk menghindari ketergantungan terhadap teknologi digital, Anda harus membuat tanda berhenti untuk Anda sendiri. Misalnya buatlah peraturan untuk tidak menggunakan smartphone di meja makan dan taruhlah smartphone Anda di tempat yang tidak terjangkau. Atau tidak menggunakan smartphone saat liburan, dengan mengatur smartphone Anda di mode terbang agar Anda tetap dapat menggunakannya untuk berfoto.

Tentu pembatasan ini akan sulit di awal. Namun saat terbiasa Anda akan dapat beradaptasi dan pada akhirnya dapat merasakan hubungan sosial yang lebih berkualitas dengan lingkungan sekitar Anda.

Hidup Anda akan lebih kaya dan berarti karena Anda secara langsung merasakan dan menikmati apa yang ada di hadapan Anda, dan karena Anda meninggalkan telepon Anda di mobil 

Adam Alter

<
>
2 dari 4
Baca di Pimtar App Lihat video
Buku
Prof. Rhenald Kasali
Mengubah Generasi Rapuh menjadi Generasi Tangguh
Buku
Kim Garst
Sukses Besar di Media Sosial dengan Menampilkan Keaslian Brand Anda
Buku
Anis Uzzaman
Panduan Membangun Startup ala Silicon Valley
Buku
Dr. Firman Kurniawan S.
Problem Kontemporer Adopsi Media Digital di Indonesia
Buku
Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi
Pahami Karakternya, Rebut Simpatinya
Buku
Peter Thiel dan Blake Masters
Membangun Startup, Membangun Masa Depan