Kecakapan pokok yang harus dimiliki seorang jurnalis adalah mampu membuat tulisan yang baik dan efisien.
Oleh karena itu, bahasa menjadi fondasi penting yang sudah seharusnya dikuasai oleh jurnalis. Bahasa merupakan senjata berkomunikasi semua orang, terutama dalam praktik jurnalisme.
Prinsip yang harus dipahami untuk menghasilkan tulisan jurnalistik yang kuat yaitu, bahwa seorang jurnalis merupakan seorang storyteller yang bertugas membuat cerita padat yang penting dan menarik. Ia menulis cerita berdasarkan pengamatan fakta dan wawancara pada serangkaian peristiwa.
Menulis yang baik dan efisien adalah tulisan tersebut mudah dimengerti, masuk akal, sistematis, mengikuti etika, mengikuti tata aturan bahasa serta singkat dan padat makna.
Singkat berarti tidak bertele-tele, sedangkan padat makna berarti kalimat tersebut memiliki satu atau lebih makna yang mudah dimengerti.
Kecakapan yang dituntut dalam jurnalisme media daring adalah mampu membuat tulisan lebih ringkas daripada media cetak. Hal ini menunjukkan bahwa menulis secara efisien merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Di Indonesia, orang yang bisa menulis dimaknai dengan yang mampu membuat tulisan indah. Namun, dalam kuliah Creative Writing di AS, kemampuan pertama yang diajarkan dalam menulis yaitu menulis secara logis dan padat. Jika sudah mahir, pelajaran selanjutnya adalah menulis dengan nuansa keindahan.
Dalam buku ini, Anda bisa mendapatkan latihan tentang membuat tulisan yang baik dan efisien serta mempelajari beberapa kesalahan penulisan yang umum terjadi. Selain itu juga dijelaskan tentang penggunaan kutipan langsung dalam pembuatan berita serta prinsip piramida terbalik.
“Dalam menulis nonfiksi, kesederhanaan adalah permata. Tulisan yang padat adalah keutamaan.”
Engelbertus Wendratama