Dalam bahasa Jepang, ada tiga kata yang menggambarkkan hati. Pertama, shinzou, yakni organ fisik yang berdetak dan menandakan kita hidup. Kedua, ha-to, bentuk hati yang menunjukkan kasih sayang.

Dan yang ketiga, kokoro, yang berarti hati-pikiran-jiwa. Kokoro menggambarkan perasaan, mental yang berwujud emosi, dan keinginan dari dalam diri Anda. Memelihara kokoro adalah awal dari kepekaan dan mindfulness Anda. Ini berlaku pada setiap aspek hidup Anda.

Misalnya ketika Anda sering merasa bersalah karena memprioritaskan kehidupan pekerjaan dan mengorbankan orang lain, dan mungkin juga saat Anda pernah merasakan keletihan, takut gagal, takut dengan perubahan dan hal lainnya dimana Anda berjuang menghadapinya.

Namun hal paling penting yang dapat dipelajari ialah bahwa kegagalan tidaklah terhindarkan. Kenyataan tersebut dapat menjadi salah satu hal yang membebaskan dan perlu Anda sadari.

Filosofi dari gaya hidup dan budaya Jepang akan memberikan lensa dan cara pandang baru bagi Anda. Seperti menerima ketidaksempurnaan, dan melihat keindahan dari ketidaksempurnaan itu.

Begitupula tentang menyediakan waktu dan memperhatikan diri Anda, baik hati-pikiran-jiwa, dan fisik Anda. Hal-hal ini akan membantu Anda menemukan kebahagiaan dan keseimbangan, serta memampukan Anda hidup dengan lebih bermakna.

Erin Niimi, penulis buku Japonisme ini, berbagi bahwa selepas kuliahnya, ia pernah bekerja di bidang yang sama sekali bukan kesukaannya. Ia pindah ke London, dimana tak banyak teman yang dikenalnya saat itu. Selama masa itu, ia merasa ada yang hilang dan terkatung.

Lalu ia mulai melakukan kebiasaan baru yaitu, mendokumentasikan kehidupannya di London dengan kameranya. Ia memulai blog dan melakukan apa yang disukainya, menulis, dan berbagi tentang hal-hal yang membantu pertumbuhannya. Inilah titik dimana ia mempelajari kembali akar budaya Jepang yang diajarkan ibunya.

Dalam memahami kokoro, ia belajar dan membagikan tentang filosofi budaya Jepang diantaranya menemukan ikigai, memahami wabi-sabi, dan menemukan the art of kintsugi. Konsep dan filosofi ini dapat Anda terapkan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.