Sudah yakin bahwa dia adalah soulmate Anda? Jika sudah, sekarang saatnya membicarakan tentang pernikahan.
Bicarakan tujuan pernikahan dengan pasangan Anda. Apakah tujuan pernikahan Anda sama dengannya? Jika tujuannya adalah kebahagaian, coba telaah apakah kebahagiaan versi Anda sama dengan kebahagiaan versinya.
Secara umum ada tiga orientasi pernikahan yang perlu Anda ketahui.
Pertama, orientasi pernikahan biologi, menganggap pernikahan adalah cara legal untuk berhubungan intim. Pasangan ini cenderung meremehkan anggota keluarga lain. Jika satu pihak ada yang merasa kurang terpuaskan, maka akan mudah terjadi konflik.
Kedua, orientasi pernikahan pada keturunan, yaitu tujuan menikah hanya untuk memperoleh keturunan. Pada orientasi ini, seringkali kualitas hubungan suami-istri jadi terabaikan. Perlu diingat adanya kemungkinan tidak memiliki keturunan bagi penganut orientasi ini.
Ketiga, orientasi pada keluarga besar, di mana pasangan akan sangat memperhatikan kepentingan, tuntutan dan pendapat keluarga besar sehingga mungkin mengorbankan keharmonisan dan karakter unik pasangan demi memperoleh pengakuan mereka.
Hal yang kadang sungkan dibicarakan namun sebenarnya harus dibahas secara terbuka adalah soal keuangan. Bicarakan secara terbuka berapa besar gaji atau pendapatan masing-masing, apakah memiliki hutang atau cicilan yang masih harus dibayar, apakah ada tanggungan (misalnya membiayai adik, membayarkan tagihan listrik rumah orang tua), serta isu keuangan lainnya.
Setelah semua urusan keuangan sudah dibahas secara terbuka, buatkan rencana pengelolaan keuangan rumah tangga bersama. Diskusikan pengeluaran secara terbuka, termasuk berapa besar gaji suami yang diserahkan ke istri.
Langkah yang tidak kalah penting adalah memutuskan di mana akan tinggal. Pertimbangkan juga adanya kemungkinan pasangan dipindah tugas ke luar kota.