Startup adalah organisasi yang berusaha menghasilkan produk dan mencari model bisnis yang tepat untuk berkembang. Di Indonesia istilah startup cenderung mengacu untuk perusahaan rintisan yang menggunakan unsur teknologi informasi pada produknya. Jika tidak bernuansa teknologi informasi, maka biasanya usaha tersebut disebut sebagai UKM (Usaha Kecil Menengah).
Sebuah startup harus dibangun dari passion founder-nya. Karena perjalanan dalam mengembangkan startup akan panjang dan sulit. Karena jika startup itu merupakan passion, maka akan lebih mudah menjalaninya.
Selain passion, pemikiran yang visioner juga penting untuk startup. Seperti Microsoft yang punya visi bahwa di masa depan di setiap rumah akan ada komputer yang menggunakan software Microsoft di setiap meja kerja. Dan itu terjadi!
Seperti bisnis lainnya, intuisi juga penting dalam membuat sebuah startup. CEO Kaskus, Ken Dean Lawadinata menggunakan intuisinya dalam membangun Kaskus di Indonesia. Dan sekali lagi hal itu berhasil diwujudkan.
Penting juga bagi Anda yang ingin membuat startup untuk meluruskan niat. Maksudnya Anda harus punya niat bahwa produk yang Anda buat bisa memberi dampak positif bagi orang lain.
Dalam memilih bidang startup, selain passion, Anda juga berpikir bahwa produk yang Anda buat dapat menyelesaikan suatu masalah. Ketika Drew Houston membangun Dropbox, masalah yang ingin ia selesaikan adalah flash disk yang seringkali ia lupa bawa.
Tapi perlu Anda ingat, jangan berpikir telalu kompleks, mulailah dari yang gampang agar mudah dikerjakan. Hal ini juga mengingat keterbatasan dana dan SDM ketika membangun startup.
Untuk memudahkan Anda memilih ide startup, Anda dapat menggunakan metode validasi. Validasi berguna untuk mengetahui apakah produk Anda dibutuhkan pasar atau tidak. Jangan sampai Anda bersusah payah tapi ternyata startup Anda gagal karena produk yang Anda jual tidak diinginkan pasar.
“Reputasimu lebih penting daripada uangmu, dan integritasmu lebih penting daripada karirmu.”
Angelo Sotira