Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk dapat membangun dan menjaga kepercayaan. Yang pertama adalah menghindari argumen yang tidak perlu, karena argumentasi justru akan berakhir dengan salah satu pihak semakin yakin dengan kebenarannya.
Sejalan dengan hal di atas, jangan pernah terpancing untuk menyalahkan orang lain.
Secara alami, kita semua menyukai kemenangan pribadi, dengan kata lain menganggap diri kita benar dan orang lain salah. Dengan mengubah persepsi dan kebiasaan mengganggap diri selalu benar, Anda dapat menghindari argumen dan sekaligus menjaga kepercayaan.
Mengakui kesalahan sendiri merupakan sebuah tantangan tersendiri. Padahal akan lebih mudah bagi seseorang untuk menyalahkan diri sendiri daripada disalahkan orang lain nantinya.
Mengakui kesalahan dan meminta maaf memang membutuhkan keberanian karena adanya kekhawatiran munculnya berbagai opini negatif. Orang cenderung akan memberikan pengampunan dan kebaikan hati sebagai respons terhadap orang lain yang menyadari dan mengakui kesalahannya.
Sikap yang ramah juga mutlak diperlukan untuk membangun kepercayaan. Dengan keramahan, keakraban akan muncul. Lebih jauh, rasa suka dapat menarik rasa suka, karena itu, membangun afinitas juga menjadi suatu hal yang penting.
Membentuk afinitas berarti membuka diri untuk menerima seseorang dan mencari kesamaan dengan orang tersebut. Untuk membangun afinitas, perbanyaklah kata ‘ya’ daripada ‘tidak’ saat mulai berinteraksi dengan orang lain.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberi pengakuan kepada orang lain. Tindakan ini tentunya sangat sulit dilakukan karena secara alami setiap orang ingin mendapatkan pengakuan untuk dirinya. Namun, ini dapat menguntungkan Anda dalam hal mendapatkan kepercayaan. Dengan memberikan pengakuan kepada orang lain, Anda akan mendapatkan ‘timbal balik’.
Anda juga perlu menggugah sifat baik dalam diri orang yang ingin Anda pengaruhi. Kenapa?
Karena setiap orang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, lebih penting dan lebih mulia dari dirinya. Dengan memberikan rasa hormat dan memuliakan orang lain, Anda dapat menggugah kebaikan dalam diri orang tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat memengaruhi orang lain dengan berbagi tujuan Anda kepada mereka. Dengan menjadikan tujuan Anda menjadi tujuan bersama, Anda dapat mengajak orang lain dalam perjalanan hidup Anda.