Hatta merupakan seorang pribadi yang serius, disiplin dan sederhana. Sifat seriusnya ini ditunjukkan dengan kecintaannya yang sangat dalam terhadap buku. Namun kadangkala sikap seriusnya ini juga memiliki sisi lain yang lucu.
Sikapnya yang serius ini pernah diceritakan oleh salah seorang keponakan angkatnya ketika diasingkan di Pulau Banda. Ketika diajak berenang, Hatta langsung masuk ke laut tanpa mengganti celananya terlebih dahulu. Ia hanya menyingsingkan celana panjangnya, bahkan tidak menanggalkan sepatu tenisnya ketika berenang.
Hatta juga dikenal sebagai seorang pribadi yang disiplin dan tepat waktu. Hatta memiliki jadwal yang teratur setiaphari. Sempat suatu kali, Hatta membuat seorang jurnalis menunggu 30 menit karena datang terlalu awal untuk mewawancarainya.
Sikap Hatta lainnya yang harus dijadikan panutan bagi para pemimpin saat ini adalah kesederhanaan. Meskipun sempat menjabat sebagai seorang Wakil Presiden, Hatta tidak hidup serba berkecukupan di masa pensiunnya. Uang pensiun yang diterimanya begitu kecil sehingga tidak mencukupi untuk membayar berbagai tagihan yang harus dilunasinya.
Ia pernah mengembalikan dana taktis sebagai wakil presiden—yang sebenarnya tidak harus dikembalikan—kepada pemerintah. Ia juga menolak berbagai tawaran posisi direksi di berbagai perusahaan. Hal ini ia lakukan untuk menjaga kemurnian perjuangannya.