Tidak semua pasangan yang berkeluarga diberikan kesempatan untuk memiliki anak. Banyak pasangan disekitar Anda yang telah memasuki usia belasan hingga puluhan tahun pernikahan namun belum dikaruniai seorang anak. Banyak dari mereka yang masih terus berikhtiar tiada henti, ada pula yang masih sabar menanti atau pasrah saja pada keputusan Ilahi.
Rizki, umur dan takdir setiap manusia memang akan selalu menjadi rahasia Allah. Setiap orang yang percaya akan takdir tentu tidak perlu berkecil hati akan kenyataan apapun yang harus dihadapi.
Penulis adalah salah satu ibu yang sempat merasa “deg-degan” dalam masa penantian. Apalagi penulis sempat memiliki pengalaman keguguran dalam kehamilan pertamanya. Sehingga rasa cemas, khawatir dan takut kerap menghampiri saat masa siklus haidnya tiba.
Namun penulis selalu meyakini bahwa takdir yang digariskan dalam hidup manusia selalu diiringi dengan kemampuan kita untuk menjalaninya dengan baik. Karenanya penulis bertekad, jika suatu saat ia diamanahi buah hati maka mesti dibarengi dengan kemampuan untuk menjadi ibu yang baik.
Dan inilah saatnya. Saat kehadiran sang buah hati yang didambakan belum terpenuhi, inilah saatnya ia memperbaiki diri, berusaha memantaskan diri untuk dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak.
Ketika Anda menginginkan anak Anda menjadi sabar, Andalah yang harus terlebih dulu menjadi ibu yang penyabar. Jika Anda menghendaki anak Anda senantiasa berperilaku baik, Anda pula lah yang terlebih dulu harus menjadi sosok terbaik bagi mereka.
“Anak-anakmu akan menjadi seperti dirimu, karena itu jadilah sosok (ideal) yang kau inginkan”
David Bly