Ukuran kecerdasan seseorang itu tidaklah dilihat dari IQ, peringkat di sekolah, atau dari lamanya ia belajar. Cerdas atau tidaknya seseorang dapat dilihat melalui cara seseorang itu bertindak.
Ketika Anda bertindak dengan cerdas, maka Anda dapat dikatakan pintar. Sebaliknya, jika Anda bertindak ceroboh, maka Anda dapat dikatakan bodoh. Hal ini tentunya sama sekali tidak berhubungan dengan IQ Anda.
Ketika Anda cerdas dalam mengambil tindakan, tentunya Anda akan semakin dekat dengan apa yang Anda inginkan dan cita-citakan.
Ukuran sebenarnya dari kecerdasan adalah ketika seseorang mampu memprediksi konsekuensi dari keputusan dan tindakannya secara akurat. Ini berarti, untuk melihat ukuran kecerdasan seseorang, Anda hanya perlu melihat tindakannya saja. Hanya satu, apa yang mereka lakukan, baik itu ketika mereka dalam godaan atau dalam kondisi tekanan.
Sebagai contoh, ketika seseorang mengatakan: “ saya ingin sukses”. Hal ini berarti ia hanya meyakini ucapannya saja, belum pada tahap tindakan. Anda dapat melihat apakah tindakan yang ia lakukan mencerminkan seseorang yang ingin sukses atau tidak.
Jika orang tersebut dalam kesehariannya sering terlambat berangkat kerja dan pulang seawal mungkin agar bisa menonton serial televisi, tentu tindakan ini bukanlah gambaran seseorang yang menginginkan kesuksesan.
Seorang pakar ekonomi bernama Henry Hazlitt mengatakan bahwa hasil yang diinginkan dari suatu tindakan selalu merupakan peningkatan kondisi. Hal ini positif, karena semua tindakan yang dilakukan difokuskan pada peningkatan sehingga dapat mendekati tujuan yang ingin dicapai.
“Sejak lama saya berhenti mendengarkan apa yang dikatakan orang. Sebaliknya, saya melihat apa yang mereka lakukan. Perilaku adalah satu-satunya kebenaran.”
Winston Churchill