Semua media sosial sebenarnya memiliki batasan usia untuk penggunannya. Seperti Facebook dan Instagram yang menerapkan batas usia minimal 13 tahun ke atas.
Ada juga yang memberikan batasan usia minimal 18 tahun, seperti Path, Flickr, dan Youtube.
Ketika usia anak di bawah 13 tahun, mereka di khawatirkan belum bisa berpikir dan bertindak bijak saat menggunakan media sosial, misalnya :
Jika zaman dahulu bully hanya bisa dilakukan saat korban dan pelaku bertemu, kini bully juga bisa dilakukan di dunia maya dan biasa disebut cyberbullying.
Biasanya, ana-anak atau remaja yang mengalami cyberbullying dilakukan oleh teman sebaya mereka melalui mendia sosial. Anak diejek, dihina, diintimadasi, atau dipermalukan oleh pengguna media sosial.
Untuk itu orangtua perlu membentengi anak agar tidak menjadi korban bully serta membekali dan memberikan pemahaman kepada anak agar tidak menjadi pelaku cyberbullying.
Karena bisa jadi, anak tidak paham kalau dia telah membully orang lain. Mereka pikir itu hanya bercanda.
Ada beberapa hal yang harus orangtua lakukan terkait pemahaman kepada anak-anak tentang cyberbullying.
Pertama, perlu ditumbuhkan rasa menyayangi dan menghargai kepada orang lain sejak usia dini sehingga mereka terbiasa menghargai perbedaan (fisik, pendapat, kekurangan ataupun kelebihan).
Kedua, sampaikan kepada mereka pemahaman mengenai empati. Jadi anak-anak bisa memahami bagaimana perasaanya kalau dipermalukan, diejek, dimusuhi, dan dibuat tidak nyaman oleh orang lain.
Lain halnya jika anak sudah terkena cyberbullying. Maka yang harus segera orangtua lakukan yaitu menanamkan bahwa mereka itu istimewa dan unik.
Bantu mereka agar tetap tenang dan santai saat dibully. Ingatkan bahwa banyak yang menyayangi dan mendukungnya. Terus perbaiki kualitas diri dan tidak terpengaruh bullyan.
Maka, pastikan usia anak sudah memenuhi standar usia yang sudah ditetapkan masing-masing platform media sosial.
Berikan pembekalan dan pemahaman terkait literasi digital, misalnya manfaat, bahaya, serta aturan penggunaan internet tentang waktunya kapan dan berapa lama, serta konten apa saja yang boleh di akses.
Arahkan mereka menggunakan media sosial untuk hal yang bemanfaat dan kreatif, misalnya mempromosikan hasil karya. Tekankan pada anak untuk berhati-hati dalam menanggapi unggahan orang lain.
Dan yang terpenting, berikan gadget dengan pengawasan langsung orangtua. Serta jangan biarkan anak mengumbar data dan kehidupan pribadi di media sosial.