Menurut survei, rata-rata orang Indonesia secara akumulatif menghabiskan waktu selama 5,5 jam sehari menatap layar smartphone-nya.
Bagi anak-anak yang lekat dengan gadget, setidaknya ada delapan aspek perkembangan anak yang terpengaruh oleh penggunaan gadget.
Penggunaan gadget jika digunakan secara berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan mata dan leher. Pada mata, paparan blue light yang terlalu lama menatap layar gadget bisa mempercepat penambahan mata minus, plus, maupun silinder, gejala mata kering, lelah, hingga sakit kepala.
Untuk mencegah hal tersebut, solusinya harus disiplin mengurangi interaksi dengan gadget, dan membuat jadwal 20/20/20. Jadi setiap 20 menit saat berhadapan dengan layar gadget, Anda bisa mengistirahatkan mata dengan melihat sejauh 20 meter selama 20 detik.
Adapun pada leher, efek gadget yang berlebihan menyebabkan gejala text neck. Yaitu tekanan berlebihan di sekitar leher karena terlalu lama menunduk atau menekuk leher.
Gejalanya tersebut, seperti merasa nyeri di leher, mati rasa dan kesemutan pada ujung jari kaki dan tangan, serta sakit kepala hebat. Untuk menghindarinya, sebisa mungkin ketika menatap gadget dengan posisi sejajar mata.
Selain pada kesehatan, dampak negatif lainnya bagi anak yaitu resiko terpapar konten pornografi.
Tapi disisi lain, gadget memberikan pengaruh positif jika digunakan secara bijak. Misalnya, bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mencari informasi, alat bantu untuk mengerjakan tugas sekolah, menonton film bersama keluarga, atau bermain game edukasi dengan batas waktu tertentu.
“ Gadget bisa menjadi bermanfaat, bisa juga beralih fungsi menjadi senjata mematikan. Sebaiknya pertimbangkan lagi kalau ingin memberikan gadget kepada anak-anak.“
Mona Ratuliu