Daud Beureueh lahir sekitar tahun 1898 di Kampung Beureunen dengan nama Mohammad Daud. Ia tidak pernah mengecap pendidikan formal dan hanya mendapat ilmu dari pesantren. Ia juga tidak bisa membaca-menulis kecuali dalam Bahasa Arab.
Daud beureueh mahir sekali bahasa Arab. Kakak dan pamannya bersekolah di Perguruan Tinggi Mesir dan kerap kali mengirimkan buku berbahasa Arab. Mansoer ismali lah yang membantu Daud Beureuh untuk urusan administratif.
Teungku Abdul Hamid adalah tokoh yang berpengaruh terhadap pemikiran Daud Beureueh. Terutama soal pendidikan. Ia melakukan reformasi pendidikan pesantren menjadi sistem madrasah. Pada tahun 1930, Ia mendirikan Madrasah Sa’adah Abadiah di Balang Paseh, Sigli, pesantren pertama yang menerapkan sistem modern di Aceh.
Daud Beureueh terkenal sebagai tokoh yang gagah dan necis. Pakaiannya selalu rapi dan berwibawa. Dia juga dikenal sebagai pemimpin yang kharismatik dan tidak gila “dunia”. Ia sangat disegani oleh masyarakat Aceh.
Turunnya Daud dari gunung, menjadikannya sebagai tempat pengaduan warga atas segala persoalan. Karena dinilai mampu menyelesaikan banyak masalah daripada pemerintah daerah. Ia memiliki kedekatan yang erat dengan masyarakat.