Pemasar yang cerdas melihat produk dalam tiga tingkatan. Pertama, tingkat dasar yang memberi manfaat inti (solusi inti). Kedua, tingkat nyata (tangible) seperti fitur produk. Ketiga, tingkat ekstra (intangible) seperti layanan pelanggan, servis antar dan garansi.
Konsumen tak hanya membeli produk, tetapi memberi solusi. Solusi terhadap masalah-masalah mereka, yang bukan saja bersifat fungsional, tapi juga emosional. Misalnya mengapa komunikasi pemasaran rokok Sampoerna A-Mild dibuat sedemikian “membingungkan”? karena sasaran targetnya ialah orang muda yang berpendidikan, yang senang berpikir.
Untuk itu, Anda perlu mendefinisikan pasar Anda, dimana Anda mau bergerak. Tentukan target market dengan fokus supaya energi untuk mencapai sasaran tidak terbuang ke kanan dan ke kiri. Target kita adalah kepada siapa kita berurusan. Dan inilah fokus Anda.
Anda juga perlu belajar dari akrobat, bermain dengan banyak bola. Bila satu gagal, masih ada bola-bola lain. Memainkan banyak bola disini maksudnya meramu product mix (bauran pemasaran). Dari kacamata pemasaran, meramu dua atau lebih produk memang tidaklah mudah, apalagi bila target berbeda.
Namun bila Anda sudah menemukan bauran yang tepat, belajarlah kemudian dari akrobat. Konsentrasi dan fokus pada bola yang meluncur mendekat. Perhatian paling kecil diberikan pada bola yang telah meluncur pergi. Jadi, fokuslah pada produk penghasil hari ini, kemudian beri perhatian memadai buat produk penghasil hari esok.
Solusi yang komprehensif juga harus didukung dengan riset. Dalam hal ide baru, sudah seharusnya Anda melakukan riset dan tes pasar lebih dulu. Jadi jangan heran bila proses mengembangkan produk bisa makan waktu berkepanjangan.
Bahkan tak hanya saat mengembangkan produk baru dibutuhkan riset, tetapi juga saat menetapkan kebijakan harga, memilih jaringan distribusi, memilih media komunikasi, semua hal perlu diriset. Manfaatnya adalah kemampuan membaca pasar dan bergerak sesuai dengan apa yang terbaca.
Hakekat membaca pasar adalah memahami kebutuhan, keinginan dan harapan pasar. Sepanjang kita mampu menjalin komunikasi timbal balik dengan pelanggan, dan mampu menyerap kebutuhan, dan harapan mereka, itu berarti kita sudah membaca pasar. Inilah yang disebut consumer insight.