Hal lain yang juga perlu Anda perhatikan ketika berdebat adalah hubungan Anda dengan lawan bicara. Jangan sampai, perdebatan merusak hubungan baik Anda dengan mereka.
Menang dalam perdebatan memang penting, tetapi harmonisasi hubungan jauh lebih penting. Oleh karena itu, perlu menjaga etika dan kesopanan dalam berdebat sehingga tidak menyakiti lawan bicara Anda.
Jika Anda terlanjur berbuat salah sehingga menyinggung perasaan lawan bicara Anda, tidak ada salahnya untuk meminta maaf. Minta maaflah dengan sepenuh hati, tanpa ada manipulasi.
Dalam urusan bisnis, ada kalanya Anda perlu meyakinkan klien untuk segera mengambil tindakan seperti melakukan pembelian.
Anda dapat menerapkan beberapa hal, seperti memberikan batas waktu terhadap sebuah penawaran, menciptakan kesan bahwa produk atau jasa Anda sangat diminati banyak orang, memanfaatkan citra diri seseorang, dan memberikan pujian.
Selain itu, jangan tergoda untuk mengambil jalan tengah terhadap penawaran Anda. Pada umumnya, orang suka mengambil jalan tengah dalam sebuah transaksi seperti dalam menentukan harga.
Jika harganya Rp200.000 misalnya, orang cenderung menawar harga setengahnya. Hal ini tidak selamanya baik jika nilai barang/jasa yang Anda tawarkan jauh lebih besar daripada itu. Tetaplah berpegang teguh pada nilai yang Anda persepsikan.
Sebaliknya, jika Anda berperan sebagai konsumen, Anda tidak harus mengambil keputusan akhir dari sebuah penawaran. Anda perlu memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin lebih baik daripada menerima penawaran.
Misalnya, jika Anda ingin membeli sebuah mobil baru yang sangat Anda impikan namun uang Anda tidak cukup atau pas-pasan.
Dalam keadaan ini, Anda perlu memikirkan alternatif lain seperti menundanya atau membeli mobil bekas jika keperluan Anda tidak terlalu mendesak. Jadi, pikirkan kembali tujuan Anda sehingga Anda dapat mengambil keputusan terbaik.
“Jika Anda tidak perlu memaksakan sebuah transaksi, tidak usah melakukannya. Beri orang waktu dan kesempatan untuk memikirkan argumen Anda.“
Jonathan Herring