Ingat selalu ada matematika Allah yang akan mengingatkan Anda pada seberapa besar penghasilan yang didapatkan bisa saja berkurang dan hilang, atau sebaliknya penghasilan Anda bisa meningkat tajam dan memberikan keberkahan dalam hidup Anda.
Seperti kisah seorang ustadz yang membangun toko bersama istrinya. Selain menjaga toko bersama istri, ustadz tersebut kerap diundang untuk berceramah dan melayani jamaahnya.
Hingga pada suatu hari istrinya mengeluh karena kerepotan mengurus tokonya yang semakin ramai dengan pembeli.
Kemudian, istrinya berharap dan berdo’a agar ceramah sang suami berkurang dengan harapan agar suaminya bisa membantu penuh di toko dan berharap omzetnya semakin bertambah.
Namun apa yang terjadi? Omzetnya malah berkurang.
Kemudian, istrinya bercerita kepada suaminya terkait harapannya itu, dan suaminya menyarankan untuk mencari karyawan apabila istrinya kesulitan mengurus tokonya.
Sang istri pun jadi semakin bingung, bagaimana menggaji karyawan, sedangkan omzet toko sedang menurun. Kemudian suaminya meyakinkan istrinya; “Tenang saja, Allah yang gaji.”
Istrinya pun mengerti, kemudian mengikuti arahan suaminya. Dan, benar saja omzetnya semakin bertambah, bahkan karyawannya sekarang digaji dengan nilai yang lebih tinggi dari gaji karyawan biasanya.
Tokonya lancar dan ustadz mendapatkan undangan ceramah lagi. Kerennya, ustadz tersebut tidak menerima imbalan dari ceramahnya, jika dipaksa, maka ia akan mengembalikan untuk dijadikan infak ke masjid maupun pesantren.