Komunikasi adalah proses penyampaian pesan antara dua orang atau lebih sehingga bisa saling memahami pesan yang dimaksud.
Adapun fungsi dasar komunikasi, yaitu untuk mengetahui suatu kejadian atau bahkan peluang untuk dimanfaatkan, untuk beradaptasi dengan lingkungan, serta untuk mentransformasi warisan sosialisasi.
Terdapat lima elemen penting dalam membangun komunikasi efektif yang disebut REACH, yaitu respect (respek), empathy (empati), audible (dapat didengar), clarity (jelas), dan humble (rendah hati).
Respek adalah penghormatan diri kepada orang lain. Jika Anda menghargai lawan bicara, maka Anda juga akan dihargai. Komunikasi akan terjalin dengan baik jika kedua belah pihak bisa saling menghargai.
Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga tidak ada lawan bicara yang tersinggung atau tersakiti. Sedangkan audible adalah bahwa pesan yang akan disampaikan, bisa didengar dan dimengerti oleh penerima pesan (komunikan).
Kejelasan pesan (clarity) juga sangat penting supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Langkah terbaik untuk melakukannya yaitu dengan menetapkan tujuan secara tegas dan memperjelas intonasi suara. Sikap rendah hati dalam komunikasi juga sangat dibutuhkan. Sehingga akan terbangun rasa hormat dan sikap saling menghargai satu sama lain.
Public speaking adalah kegiatan berbicara di depan khalayak, yang bisa mempengaruhi, menguasai, atau bahkan membujuk orang lain untuk tujuan tertentu.
Tidak semua orang bisa melakukannya, namun semua bisa dipelajari dan dilatih. Kemampuan public speaking sangat menitikberatkan pada etika, sehingga tidak asal berbicara.
Terdapat empat alur melakukan public speaking, yaitu memilih tema, menentukan cara penyampaian pesan, membuat bagan penyampaian pesan, dan terakhir adalah menyempurnakan isi pesan sesuai dengan tujuan, baik secara ilmiah maupun nonilmiah.
“Public Speaking adalah sebuah proses komunikasi berkelanjutan, di mana pesan, simbol komunikasi, dan makna terus berinteraksi antara pembicara dan para pendengarnya.”
David Zarefsky