Otak berperan penting terhadap kecerdasan, emosi, memori, dan kreativitas anak. Namun Anda perlu tahu bahwa kecerdasan yang dimiliki anak tidak hanya satu. Ada sembilan kecerdasan lainnya yang perlu diketahui orang tua.
Kecerdasan itu adalah kecerdasan verbal (berhubungan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan), kecerdasan numeris/logis (berhubungan dengan urutan angka-angka), kecerdasan teknis/spasial (berhubungan dengan bentuk), kecerdasan sensual (berhubungan dengan panca indera).
Selanjutnya ada kecerdasan kinestetik (kemampuan fisik dalam menanggapi sesuatu dengan gerak), kecerdasan kreatif (penciptakan sesuatu yang baru), kecerdasan personal (berhubungan dengan diri anak itu sendiri), kecerdasan sosial (kemampuan interaksi dengan lingkungan sekitar) dan kecerdasan spiritual (berhubungan dengan jiwa dan ketentraman hidup).
Jadi, agar menjadi anak yang pintar, orang tua harus mampu mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki oleh anaknya secara utuh.
Selain kecerdasan, seorang anak juga mempunyai emosi yang perlu dikembangkan. Emosi seorang anak dipengaruhi oleh orang tuanya, terutama ibu, karena perkembangan emosi dimulai pada saat anak masih berada dalam kandungan.
Seorang anak harus mampu mengekspresikan emosi yang sedang dia rasakan, baik emosi positif maupun negatif, seperti bahagia, sedih, marah dan sebagainya. Apabila emosi tersebut tidak terekspresikan, sistem tubuh anak akan terganggu karena tekanan-tekanan dalam tubuh tidak tersalurkan.
Otak juga berperan penting pada memori seorang anak. Seorang anak akan terus mengingat pengalaman yang istimewa pada waktu kecil karena telah tertanam di dalam memorinya. Lalu, pengulangan akan sesuatu juga sangat memengaruhi memori yang dimiliki oleh seorang anak.
Dengan demikian, orang tua harus menyediakan pengalaman-pengalaman baru bagi anak sehingga memorinya dapat berkembang dengan baik.
Di samping itu, otak juga berhubungan dengan kreativitas anak. Seorang anak yang kreatif mampu memikirkan dan membuat sesuatu yang baru.
Kreativitas ini timbul dari rasa ingin tahu anak saat mereka membuat eksperimen-eksperimen sendiri. Jadi, orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi sendiri sehingga otaknya dapat berkembang dan menjadi anak yang pintar.