Ketepatan dalam pengambilan keputusan sekejap (blink) dipengaruhi oleh sedikit informasi awal atau cuplikan tipis yang dirasa dapat mewakili sesuatu. Kesalahan dalam memilih sedikit informasi ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan secara keseluruhan.

Penampilan merupakan salah satu informasi awal yang sering dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan secara cepat. Sayangnya, keputusan yang diambil berdasarkan penampilan cenderung tidak tepat karena adanya kesalahan asosiasi di dalam pikiran bawah sadar.

Terpilihnya Warren Harding sebagai Presiden Amerika ke-29 merupakan salah satu bentuk kesalahan fatal pengambilan keputusan karena faktor penampilan. Kalau Anda bertemu dengan Harding, akan muncul kesan bahwa dia merupakan sosok yang kharismatik dan pemimpin yang baik. Tubuhnya yang gagah, wajahnya yang tampan dan suaranya yang menawan mendukung kesimpulan tersebut.

Sayangnya, kesan awal tersebut tidak sesuai dengan kepribadian aslinya yang cenderung ragu dalam mengambil keputusan. Dan ternyata dia juga bukan orang yang cerdas. Ia pun dianggap sebagai salah satu presiden terburuk dalam sejarah Amerika. Kesimpulan yang didasarkan pada faktor penampilan merupakan penyebab utama kesalahan dalam kasus ini.

Penampilan merupakan salah satu faktor yang harus Anda waspadai dalam proses pengambilan keputusan secara cepat. Kesan pertama yang Anda tangkap melalui penampilan seseorang belum tentu benar karena adanya kesalahan asosiasi di dalam pikiran bawah sadar Anda.

Asosiasi pikiran bawah sadar sering berbeda dengan asosiasi yang Anda buat dalam kondisi sadar. Sebagai contoh, ketika Anda harus memilih satu dari dua calon karyawan; yang satu keturunan Afrika berkulit hitam dan yang lainnya seorang Amerika berkulit putih, yang mana yang akan Anda pilih? Dalam kondisi sadar, Anda berpikir tidak akan memilih berdasarkan warna kulit dan juga ras, namun pada faktanya pikiran bawah sadar Anda bertindak sebaliknya.

Untuk mengantisipasi kesalahan asosiasi ini, Anda dapat mengubah cara dalam mengambil cuplikan tipis.

Dalam memandang seorang Afrika berkulit hitam contohnya, Anda dapat menggunakan sosok Nelson Mandela sebagai cuplikan tipis. Dengan cara ini Anda dapat memandang mereka secara positif. Hal yang lebih bijak adalah memberlakukan setiap orang secara sama dan adil tidak berdasarkan penampilan.