Perasaan itu sebagaimana adanya. Anda tidak dapat mengubah atau mengendalikan perasaan. Namun Anda dapat mengakui dan menerima perasaan Anda, dan mengetahui bahwa perasaan itu akan berubah karena itulah sifat alami perasaan.
Sedangkan tingkah laku adalah sebaliknya. Sebagian besar berada dalam kekuasaan Anda untuk mengendalikan. Pada akhirnya, tingkah laku itu adalah sebuah pilihan hidup.
Sekalipun Anda berada dalam pergolakan emosi kuat seperti marah, namun Anda selalu memiliki kesempatan untuk berhenti sejenak dan mengambil satu pilihan tentang bagaimana Anda ingin menanggapi situasi tersebut.
Bantu anak untuk mampu membedakan mana yang menjadi tujuan dan metode.
Identifikasikan tujuan mereka dan tunjukkan kepada mereka bagaimana mencapainya melalui atau metode lain yang lebih dapat diterima oleh orang tua, dan yang berada dalam kemampuan mereka untuk melakukannya. Ini juga berlaku pada anak yang lebih tua.
Saat Anda mendisiplinkan anak, informasikan kepadanya tingkah laku seperti apa yang dapat diterima.
Jika orangtua tidak mengatakan kepada anak jenis tingkah laku yang ingin mereka lihat, anak akan sering mengisi kesenjangan informasi itu dengan cara atau metode mereka sendiri. Seringkali dengan hasil yang tidak diharapkan.
Oleh karena itu, bila Anda berkata kepada anak-anak kalau tingkah laku mereka tidak baik, pastikan untuk menyandingkannya dengan diskusi (untuk anak yang lebih tua) atau instruksi (untuk anak balita) tentang alternatif yang memungkinkan (dan alasannya).
Memberikan alternatif juga merupakan titik awal yang tepat untuk memberikan konsekuensi, karena cara ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengarahkan kembali tingkah laku mereka.
Selain itu, juga bisa memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperkuat tingkah laku yang sudah diperbaiki tersebut.