Agar Kamu Tidak Dicuekin (2013) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika sedang berbicara dengan orang lain, agar Anda bisa menjadi pembicara yang mempesona.
Profil pembicara
Julian Treasure adalah seorang ahli di bidang suara dan komunikasi serta penulis buku. Ia berkeliling dunia untuk melatih orang-orang agar menjadi pendengar yang lebih baik dan pembicara yang lebih hebat.
Untuk siapa video ini?
Apa yang dibahas video ini?
Suara adalah instrumen yang bisa memberi pengaruh kuat jika digunakan dengan benar.
Untuk memperoleh pengaruh ini, Anda harus berbicara dengan baik dan orang harus mau mendengarkan Anda. Jadi, bagaimana caranya agar perkataan Anda didengar oleh orang lain?
Julian menyatakan bahwa ada tujuh kebiasaan berbicara yang tidak patut dilakukan, yaitu (1) bergosip, (2) menghakimi, (3) berbicara negatif, (4) mengeluh, (5) melempar kesalahan, (6) melebih-lebihkan dan (7) mendogma.
Semua kebiasaan tersebut harus dihindari agar orang lain mau mendengarkan sosok Anda.
Ketika sedang berbicara, ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan.
Pertama, sumber suara seperti dari hidung, dada, atau perut. Sebagai contoh, orang cenderung memilih politisi yang bersuara rendah (berasal dari dada atau perut), bukan? Hal ini karena kedalaman suara biasa diasosiasikan dengan kekuatan dan kewenangan.
Kedua, warna suara. Riset menunjukkan bahwa orang cenderung menyukai seseorang yang memiliki warna suara yang kaya, halus serta hangat. Warna suara sendiri dapat dilatih dengan pernafasan, postur tubuh, dan latihan lainnya.
Selanjutnya adalah ritme. Hal ini penting untuk mengartikan pembicaraan. Tidak nyaman mendengarkan orang yang berbicara hanya satu nada, tentu akan terdengar serta membosankan.
Kecepatan berbicara pun penting. Jeda dalam percakapan lebih nyaman terdengar dan memberi kesan penekanan, ketimbang bergumam mmm...
Penggunaan nada pun perlu diperhatikan karena menunjukkan seberapa bergairah Anda ketika berbicara. Anda bisa terdengar sedang marah, tenang atau bersemangat lewat nada ini.
Terakhir, volume. Keras maupun pelan sama-sama bisa menarik perhatian, tergantung cara Anda mengaturnya.
Tentu tidak ada mesin yang bekerja dengan baik jika tidak dipanasi. Maka, sering-sering lah melatih suara Anda. Julian sendiri memiliki ritual pemanasan sebelum berbicara di hadapan umum. Ritual ini terdiri dari enam latihan pemanasan vokal.
Pertama, angkat tangan, ambil nafas yang dalam dan keluarkan hingga berbunyi ‘ahhh’. Kedua, ucapkan ‘ba ba ba’ berulang kali. Ketiga, ucapkan ‘Brrrrr’ seperti anak kecil. Langkah ini akan membuat bibir Anda lebih lemas.
Selanjutnya, latihan lidah dengan mengucapkan ‘la la la’ berulang kali. Lalu, tekuk lidah dan ucapkan ‘Rrrrrr’. Terakhir, latihan sirine. Ucapkan "we" dengan nada tinggi dan diakhiri "aw" dengan nada rendah. “Weeeawww, weeeawww!”.
Persiapan tempat juga perlu diperhatikan. Orang berbicara dengan buruk di lingkungan yang berisik. Jadi jangan lupa memilih lingkungan yang tepat.