Ruangan yang baru saja dirapikan, kadang tidak butuh waktu lama untuk kembali acak-acakan. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan ketekunan dalam merapikan.
Merapikan rumah berarti menata kembali apa yang ada di dalam rumah tersebut. Itu berarti juga membereskan persoalan saat ini dan masa lalu. Dengan menata ulang, maka cara Anda memandang hidup dapat berubah. Akan terjadi transformasi besar-besaran.
Ubah cara berpikir maka Anda akan mengubah kebiasaan. Merapikan sekaligus lebih baik dari pada sering tapi sedikit-sedikit. Coba lakukan, maka pola pikir Anda akan berubah secara dramatis.
Tujuan utama merapikan rumah adalah merumuskan gaya hidup yang Anda inginkan dalam bentuk rumah yang rapi dan teratur. Berbenah hanya sarana, bukan tujuan akhir.
Caranya adalah menggunakan metode yang tepat dan memaksimalkan segala upaya, agar bisa menuntaskan segala hal yang berantakan dalam waktu singkat. Hasilnya akan terlihat langsung sehingga Anda akan terdorong untuk tetap mempertahankan situasi tersebut.
Dalam hal beres-beres, kebanyakan orang pada dasarnya adalah pemalas. Terkait “kemalasan” tersebut, terdapat tiga jenis orang:
Umumnya, kekacauan dalam rumah disebabkan oleh tipe ketiga.
Selama berbenah ingatlah untuk tidak merapikan dengan menyimpan barang ke tempat yang tak terlihat mata. Itu sama saja dengan membuat ilusi semu. Yang berantakan seolah sudah rapi, padahal faktanya belum!
Maka langkah awal untuk merapikan rumah adalah dengan memilah mana barang yang benar benar Anda inginkan. Buanglah sisanya. Lakukan secara bersamaan, jangan berdasarkan kategori.
“Kali pertama menjumpai sebuah buku adalah saat paling tepat untuk membacanya”
Marie Kondo